Assalamu'alaikum Warahmatuhllahi Wabarakatuh.
Manusia tidak akan pernah puas tentang perkara dunia dan akhirat yang datang kepadanya tanpa bukti yang nyata. Tapi, diantara manusia ada yang memilki pengetahuan tentang itu yang bisa disebut sebagai manusia pilihan yang tau tentang perkara-perkara itu yang sudah ditakdirkan oleh Sang Maha Pencipta. Mereka adalah para utusan-utusan Allah SWT, para Nabi dan Rasul yang datang kepada setiap kaum berturut-turut pada zaman yang telah ditentukan. Supaya para utusan-utusan itu menjadi saksi atas kaumnya sendiri. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak diberitahukan tentang perkara-perkara itu kecuali orang-orang yang mendustakan para utusan-utusan yang datang kepadanya dan menyembunyikan serta menggantinya dengan perkara-perkara dusta karena tidak sesuai keinginannya tentang sebuah bukti-bukti yang nyata yang datang dari Allah SWT.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur'an), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.” [QS.Al-Bayyinah:1-4]
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka bahwa Al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Rabb engkau menyaksikan segala sesuatu” [QS. Fushilat: 53]
“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” [QS.An-Nahl:89]
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al Jin 28]
Agama budha adalah sebuah ajaran yang diperkenalkan oleh seorang yang bernama Sidharta Gautama yang dikenal sebagai “Sang Budha”. Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 Masehi. Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana).
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai Referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Kitab itu merupakan kumpulan khotbah, keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan sang Buddha dengan para siswa dan pengikutnya. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu “Sutta Pitaka” (kotbah-kotbah Sang Buddha), “Vinaya Pitaka” (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan “Abhidhamma Pitaka” (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
Dalam pandangan Islam, Budha adalah orang yang mengajarkan ajaran yang di bawakan oleh Sang Pencipta sebagai perantaranya. Beliau mengajarkan manusia saling tolong menolong dan berbuat kebajikan. Sama halnya dalam ajaran Agama Islam yang dibawakan oleh para Nabi dan Rasul terdahulu termasuk Nabi Muhammad SAW, mereka hanya perantara dalam mengajarkan manusia agar taat kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Al- Qur‟an membahas mengenai pokok-pokok bahasan yaitu mengenai akhlak, janji dan ancaman, aqidah, ibadah, sejarah dan kisah-kisah umat terdahulu supaya menjadi pelajaran bagi umat sekarang. Dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Mengejakan amal sholeh dan banyak berbuat kebajikan kepada semua mahkluk hidup. Kita menghormati Para nabi dan Rasul sebagai orang menyampaikan pesan dari Sang Pencipta kepada seluruh umat manusia.
Kitab Budha Memberitahukan:
“Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu"[ Sutta Pitaka, Udana VIII : 3]
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”[QS.Al-Hasyr:23]
Dalam kitab Budha dikabarkan tentang datangnya Budha lainnya setelah dirinya pergi bernama “maitreya” dalam arti seorang yang suci. Beliau memiliki sifat yang mirip dengan Nabi Muhammad SAW, dari tutur bahasanya, tingkah lakunya, proses perjalanan hidupnya.
Kitab Budha Memberitahukan:
“Akan lahir kembali kedunia ini seorang Buddha yang dikenali dengan nama Maitreya (baik dan murah hati). Maitreya ini ialah seorang yang suci, seorang yang tertinggi dalam kuasa, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, yang bertuah dan yang mengenali alam ini dan apa yang Maitreya ini dapat daripada alam ghaib beliau akan sebarkan risalah ini keseluruh alam. Maitreya ini akan dakwahkan agama beliau yang agung ini daripada awal hingga keakhir. Buddha berkata bahawa Maitreya ini akan memperkanalkan satu cara hidup yang sempurna dan suci sebagaimana aku (Buddha) memperkenalkan agama aku. Pengikut Maitreya ini lebih ramai(1000) daripada pengikut aku (Buddha) (100)”.[ Chakkavatti Sinhnad Suttanta D.111 Hal ; 76 ](Perlu diingat: Nabi Muhammad SAW diperintah oleh Allah SWT untuk menyampaikan keseluruhan agama Islam kepada semua lapisan masyarakat tanpa menyimpan atau menyembunyikan sesuatu kebenaran.)
“Aku bukanlah satu-satunya Buddha sahaja. Selepas aku akan lahir seorang Buddha lagi yang dikenali dengan nama Maitreya. Dia akan memiliki banyak sifat-sifat yang mulia dan utama. Kalau anak murid aku beratus-ratus anak murid, Maitreya tersebut beribu-ribu.”[ Sacred Books of the East jilid 35 muka surat 225](Perlu diingat: Nabi Muhammad SAW memiliki pengikut 1000 orang saat penaklukan ka’bah.)
“Buddha pernah berkata: “Terdapat dua peristiwa di mana rupa Tathagata (Buddha) akan jadi amat cerah. Peristiwa yang pertama ialah di waktu malam bila mana beliau sudah sampai ke tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana). Peristiwa yang kedua ialah pada malam Buddha meninggal dunia yang fana ini (dia mati)”. [Gospel of Budha Halaman 214](Perlu diingat: Nabi Muhammad (SAW) mencapai derajat yang paling tinggi di waktu malam pada mana beliau di lantik menjadi seorang Rasul. Kita tahu Beliau Mendapatkan wahyu pertama kali malam hari dan meninggal ketika malam hari ketika Siti Aisyah meminjam minyak lampu ke tetangganya untuk menyalakan lampunya)
“Ananda (anak murid Buddha) bertanya kepada Gautama Buddha, `Siapakah akan mengajar kita semua selepas kamu meninggalkan kami?‘
Gautama Buddha menjawab:
“Saya bukanlah Buddha yang pertama atau yang akhir yang didatangkan ke dunia ini. Selepas aku seorang Buddha lagi akan dihantar ke dunia ini. Dialah seorang yang kudus atau suci, yang mempunyai kesedaran yang tinggi, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, mempunyai akhlak yang baik, yang mengenali alam ini, pemimpin manusia yang bijaksana, yang dikasihi oleh malaikat dan makhluk lain. Dia akan mengajar kepada kamu semua satu agama atau kebenaran yang kekal abadi serta yang terpuji. Agama yang diajar oleh Buddha ini akan menjadi satu cara hidup yang sempurna dan suci. Kalau anak murid aku beratus-ratus tetapi anak murid Buddha ini ialah beribu-ribu.”
Ananda bertanya lagi, ‘Bagaimana kami hendak mengenali Buddha ini ?’
Jawab Gautama Buddha: “Dia akan dikenali dengan gelaran Maitreya.
”Maitreya berarti maha pengasih, maha penyayang, baik dan yang merasakan (perasa)[Gospel of Budha Halaman 217-218](Perlu diingat: Nabi Muhammad SAW pada dirinya terdapat suri tauladan yang baik]
"Aku telah memberitakan kebenaran tanpa membuat perbedaan antara doktrin exoteris dan isoteris dalam hal kebenaan, Ananda, Tataghata tidak seperti guru yang memiliki kepalan tertutup yang merahasiakan sesuatu di belakang".[ Sacred Books of the East, volume 11, pg. 36 Maha-Parinibbana](Perlu diingat: Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran Al-Quran tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua umat Islam dari rakyat jelata sampai raja menerima ajaran yang sama dan dapat membaca kitab suci yang sama pula secara langsung sampai sekarang.)
“Semua Jathagatas (Buddha) adalah Pendakwah atau memberi peringatan”.[ Sacred Books of East, jilid 10 Hal. 67](Perlu diingat Para Nabi dan Rasul hanyalah pemberi peringatan)
"Yang dijanjikan" akan memiliki :
1. Pengasih bagi seluruh ciptaan
2. Seorang utusan perdamaian dan pembuat perdamaian
3. Yang paling sukses di dunia
Maitreya sebagai pengkhotbah moral akan bersifat :
1. Jujur
2. Menghargai diri sendiri
3. Lembut dan mulia
4. Tidak membanggakan diri
5. Sebagai layaknya raja terhadap makhluk
Teladan dalam tingkah laku dan tutur kata[Dhammapada, Mattaya Sutta, 151]
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” [Al-Ahzab: 21]
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat."[QS.An-Nashr:1-3]
“Maka berilah peringatan, kerena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” [QS.Al-Ghaasyiyah:21-22].
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS .Al Isra:1]
“Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semua makhluk.”[QS.Anbiya:107]
"Dan tidaklah yang diucapkannya mengikut keinginan hawa nafsunya. Ucapannya tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya."[QS.An-Najm:3 - 4)
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu"[QS.Al-Maidah:3]
Semua peristiwa-peristiwa yang tejadi pada zaman Nabi Adam as sampai kepada Nabi Muhammad SAW adalah pelajaran bagi kaum dizaman setelahnya dalam wahyu Allah SWT yaitu Al-Qur’an. Janganlah kita percaya kepada sesuatu yang belum jelas asal-usulnya kecuali sesuatu yang telah jelas dan bisa dibuktikan dengan logika pikiran manusia dan membawa bukti-bukti yang nyata. Selidiki lagi sejarah-sejarah yang telah ada maupun yang telah hilang. Barulah kita terima sesuatu bila sudah ada buktinya seperti di dalam Al-Qur'an.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman."[QS.Yusuf:11]
Setiap yang bernyawa pasti berpisah antara jasad dengan ruhnya, terputuslah kehidupan dunianya, lalu berpindahnya dunianya ke alam yang dimana semua manusia berkumpul dari zaman Nabi Adam sampai manusia akhir jaman menunggu penghakiman dari hakim yang seadil-adilnya, yang tidak ada luput dari penghakimannya yaitu Allah SWT.
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Syukran katsier.
ReplyDeleteSyukron katsier.
ReplyDelete