Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.
Menurut sebagian orang perniagaan pasti ada yang merugi seperti jual beli. Rela kelelahan bekerja dari pagi sampai malam demi keuntungan dunia saja. Banyak dari mereka merugi, bangkrut, banyak utang, akibat perniagaan mereka. Dampaknya bagi sebagian yang lain tidak mempedulikan yang halal dan haram serta berlaku curang yang tepenting mendapat keuntungan yang besar didunia. Mereka terus berlomba-lomba siang dan malam mengumpulkan harta demi dirinya sendiri tanpa mempedulikan harta yang dimilkinya itu sewaktu bisa diambil ataupun dipaksa oleh Allah SWt.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.”[QS. ar-Ruum:7]
“Adapun orang-orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”[QS.An-Naazi’aat:37-41].
“Dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (dengan ketakwaan), dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan kefasikan).” [QS.Asy-Syams:7-10]
Mereka mengira perniagaan dengan Allah SWT hanya untuk bekal dan keselamatan diakhirat semata. Padahal manusia hidup di dunia sebenarnya sedang menjalankan proses perniagaan dengan Allah SWT. Semua muslim haruslah mengharap proses perniagaan bersama Allah SWT itu mendapatkan keberkahan di dunia maupun di akhirat.
Bagi orang-orang yang beriman harta yang kita keluarkan dijalan Allah SWT, seperti amal kepada fakir miskin, amal kepada anak yatim, amal kepada orang yang sedang kesusahan, amal ke masjid-masjid, dan amal yang sembunyi-sembunyi atau terang-terangan dengan ikhlas tanpa mengaharap balasan atas amal-amalnya itu kecuali balasan Surga yang luasnya langit dan bumi. Mereka tau semua yang datang dan pergi adalah ujian dari Allah SWT. Tidak ada kerugian yang didapat ketika kita mengeluarkan harta kita dijalan Allah SWT, melainkan dilipat gandakan harta kita bagi perhitungan langit.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya, Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga (sebagai balasan) untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”[QS.At-Taubah:111]
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”[QS.Ash-Shaff:10-12].
Yang terbaik bagi kita adalah amal-amal ibadah yang kita kerjakan berharap di ridho’i oleh Allah SWT. Apabila Allah SWT ridho kepada kita dengan apa yang kita kerjakan dan membelanjakan harta kita di jalan-Nya, maka Dia akan memberikan kita apa yang kita mau di dunia dan menambahkan pahala bagi kita di akhirat kelak.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :"Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an), mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”[QS.Faathir: 30].
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”[QS.Al.Baqarah:261)]
“Dan amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”[QS.Al-Kahfi:46].
Marilah kita berjuhud dalam hati menyakini apa yang ada ditangan-Nya dari pada apa yang ada ditangan kita. Setiap harta yang yang ada di dunia ini terus berputar kepada siapa saja yang di kehendaki-Nya. Perumpaan seperti uang yang kita keluarkan akan berganti dengan uang yang sudah dipakai orang lain. Harta kita yang kekal sesunggunhya ada di dalam Surga yang patut kita berlomba-lomba mendapatkannya. Berharap kepada Allah SWT hanya kepadap-Nya semua mahkluk-makhluk-Nya berharap. Semoga apa yang kita kerjakan di dunia ini adalah tambahan kebaikan pahala di surga kelak. Aaminn.
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment