Hidayah Tumbuh Perlahan Dalam Hati



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Semua makhluk hidup berawal dari satu inti sel. Kemudian sel-sel itu berkembang biak menjadi banyak menjadi suatu yang makhluk yang lain. Pada tanaman dimulai dengan bibit yang disebar di tanah lapang lalu tertanam di tanah kemudian mulai tumbuh akar, batang, dan daun. Tanaman itu akan tumbuh perlahan-lahan menjadi lebih besar lalu berbunga dan berbuah. Perawatan yang baik akan membawanya tumbuh menjadi tanaman yang indah dan berguna.

Begitupun dengan manusia mendapat hidayah. Hidayah datang tidak begitu saja kepada manusia. Ada yang melalui proses cepat dan lambat. Bagaimana kita seorang muslim dalam berdakwah hanya menyebar bibit-bibit hidayah tapi kita tidak bisa menjamin bibit itu akan tumbuh dan berkembang. Tapi ketika seseorang ingin mencari petunjuk akan kehidupan ini dan kemana kita di kehidupan selanjutnya pasti bibit-bibit hidayah itu tumbuh perlahan dengan kuasa Allah SWT. Semuanya tergantung pada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam) tidak dapat memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang mau menerima petunjuk”[QS.Al-Qashash:56]

Banyak orang- orang muslim yang tadinya tidak rajin beribadah menjadi rajin ibadah karna banyak bibit-bibit hidayah yang tumbuh dihatinya sebab-akibat sering dengar ceramah, berdiskusi perihal agama, melihat kebenaran dalam Agama Islam, mengetahui sejarah-sejarah Islam dan memperdalam Agama Islam termasuk saya pribadi. Yang terpenting adalah mau belajar, berfikir menggunakan pikiran yang positif dan menerima dengan hati yang bersih. Maka petunjuk Allah SWT akan datang kepada hamba-hambanya yang mau mencari kebenaran akan penciptaan-Nya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi hidayah (taufik) kepada siapa yang dikehendaki-Nya”[QS.Faathir:8]

Tidak banyak orang-orang yang keluar dari Agama Islam. Mereka seperti berjalan di kegelapan lalu ketika ada cahaya mereka berjalan dan pada saat cahaya menghilang mereka berhenti berjalan. Padahal cahaya itu datang ketika mereka menerima dengan penuh Agama Islam dalam hatinya lalu menerapkan dikehidupan sehari-hari. Tapi tidak demikian bagi mereka, padahal Allah SWT sedang menguji mereka untuk mengetahui iman dalam hatinya. Agar mantap hatinya untuk menerima Agama Islam sepenuh hatinya sebagai pedoman hidupnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya."[QS.Al-Kahf:17]

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)”[QS.Al-A’raaf:178].

"Jika engkau (wahai Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam) sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya dan mereka tidak mempunyai penolong”[QS.An-Nahl:37]

Adapun seorang mualaf ketika dia berani meninggalkan agama lamanya dikarenakan dia menemukan suatu yang lain di Agama Islam tentang ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist Shahih. Adab dan perilaku umat Islam juga berpengaruh dalam menumbuhkan bibit-bibit hidayah dalam hatinya. Memang kebanyakan orang islam sendiri kurang mengamalkan dan menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Bukan berarti Agama Islam itu salah juga karna umatnya juga salah. Semuanya kembali kepada Al-Qur'an dan Hadist Shahih. Bila ada dalam keduanya maka ikuti, jika tidak maka jauhi dan tinggalkan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang menjadi pemberi petunjuk baginya. Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?"[QS.Al-Zumar:36-37]

Orang-orang yang mau mencari kebenaran dan pedoman hidup maka akan diberi petunjuk oleh Allah SWT. Kemudian orang-orang yang mau mencari kesalahan dan membenci kebenaran maka Allah akan menyesatkannya. Itulah dampak dari sesuatu yang baik akan mendapat balasan yang baik dan sesuatu yang buruk serta menyesatkan akan mendapatkan balasan yang paling buruk. "Allah akan memberikan hidayah kepada siapapun yang Dia kehendaki dan akan menyesatkan siapapun yang Dia kehendaki". Semoga kita selalu diberi petunjuk oleh Allah SWT. Aaminn.

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment