Pentingnya Sebuah Nama


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Nama itu adalah do'a dan harapan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Mungkin orang tua memberikan nama kepada anaknya berharap nanti anaknya menjadi penghafal qur'an, ulama, pengusaha, dokter, proofesor, insinyur, guru, dan kebanggaan hebat lainnya. Setiap waktu orang tua menginginkan supaya anaknya menjadi anak yang taat beribadah, berbakti kepada orang tua, sukses dan berguna bagi masyarakat. Maka dari itu nama itu adalah anugerah terindah setelah kasih sayang orang tua.

Tapi kebanyakan orang memanggil seseorang dengan nama sebutan, nama panggilan, nama tongkrongan, nama populer, nama julukan, nama merendakan, bahkan nama binatang sekalipun kepada saudaranya, temannya, dan sahabatnya. Padahal itu suatu penghinaan terhadap orang tuanya yang sudah memberikan nama yang didalamnya ada do'a bagi anaknya. Mungkin bagi kita biasa saja memenggil dengan nama itu dan beberapa orang yang kita panggil juga biasa saja. Tapi ada orang diberikan nama bagus malah kita panggil dengan panggilan yang jelek yang membuat orang itu merasa terganggu, merasa rendah dirinya, merasa sedih, bahkan sakit hatinya atas panggilan nama yang kita berikan kepadanya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : 
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”[QS.Al-Hujurat:11]


Para Nabi dan Rasul selalu memanggil nama-nama yang baik kepada istrinya, anaknya, pengikutnya, teman-temanya, sahabatnya, dan orang-orang yang ada disekelilingnya. Seperti contohnya Nabi Ibrahim AS memanggil Nabi Ismail AS dengan panggilan "Yabunayya (anakku tersayang)". Contoh lain lagi Nabi Muhammad SAW kepada istrinya Siti Aisyah dengan "Ya Humaira (wahai si merah jambu)". Alangkah manisnya dan indahnya ucapan-ucapan itu apabila kita bisa mempraktekannya kepada orang lain dan orang yang mendengarkannya. Kita sebagai manusia memiliki akal yang tinggi untuk merangkai kata-kata yang membuat orang menjadi senang apabila kita memanggilnya.


Marilah kita rubah kebiasaan kita memanggil dengan nama yang tidak sepantasnya. Kita memanggil kepada seseorang atau sebuah suku, ras, bangsa, dan negara yang kita tau panggilan itu tidak enak didengar atau seseorang itu merasa risih dan terlebih kita mengolok-oloknya maka kita perbaiki itu panggilan itu dengan panggilan yang baik. Lebih baiknya kita panggil dengan namanya saja dan tidak berlebihan walaupun orang itu sudah akrab sekali dengan kita. Karna kita adalah manusia ciptaan Allah yang paling sempurna yang harusnya memiliki tutur bahasa yang baik dan sopan.

Panggillah nama seseorang dengan nama yang diberikan oleh orang tua dengan pelan dan santun. Bisa juga dipanggil dengan nama yang baik, bagus, indah, berkesan, atau apapun itu asalkan enak didengar agar menjadikan suasana hati tenang, damai, dan bahagia. Supaya menjadi do'a yang baik kepada orang lain dan diri kita sendiri. Aaminn.


Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment