Agama Islam Tidak Mengenal Perayaan Valentine



Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu


Perayaan bisa disebut sebuah peringatan untuk mengingatkan kembali sejarah yang dianggap sakral yang dibuat karena perintah agama atau budaya secara turun-temurun. Ada yang membuatnya dengan cara sederhana, megah, dan special. Bagi perayaan yang di perintahkan oleh agama itulah adalah wajib dilakukan dengan cara-cara keagamaan, yang berasal dari sang pencipta supaya bertujuan meningkatkan keimanan seseorang. Sedangkan perayaan yang dibuat oleh manusia yang mengedepankan kesenangan, kegembiaraan, keceriaan, kebanggaan, dan kemewahan. Kebanyakan perayaan yang dibuat manusia diisi dengan hura-hura saja.

Ada sebuah perayaan yang bertujuan untuk menujukan kasih sayang kepada seseorang yang dikenal dengan perayaan hari valentine. Dalam agama islam perayaan hanya ada 2 yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tidak dianjurkan umat Islam mengikuti perayaan lain yang bertentangan dengan

Bawahan Tergantung Pemimpinnya


Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu

Sebuah perintah harus dilaksanakan karna salah bentuk dari amanah. Yaitu kepercayaan kepada seseorang supaya perintah itu dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ada perintah yang baik, perintah yang tidak disukai, perintah yang menguntungkan, perintah yang merugikan, perintah yang malas dilakukan tapi wajib, perintah yang sulit dilakukan, dan perintah yang tak masuk akal. Apapun perintah itu sebuah suruhan yang wajib kita penuhi atau kita tolak dengan cara yang halus. Ada sebuah hukuman bila perintah itu tidak berjalan dengan baik atau tidak terlaksana. Hukumannya ada yang negatif dan hukuman yang positif.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi,”[QS. Al-Anbiya’:73]

Suka Mantri Camping Ground Daerah Bogor Bisa Menjadi Pilihan

Assalamu'alaikum Warahmatuhllahi Wabarakatuh.

Memang sejuk bila berada didaerah puncak. Sekedar melepas kesibukan di perkotaan. Daerah puncak memiliki cuaca yang lebih sejuk dari dataran rendah disekitarnya. Lebih beresiko terkena cuaca hujan lebat dan longsoran tanah. Belum lagi jalan yang menanjak dan berbatu yang memperlambat perjalanan. Untuk itu harus berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan terutama kendaraan pribadi. Tapi itu bukan masalah yang membuat kita datang lagi kesana karna tarikan suasana yang asri nan sejuk. Tarikan nafas yang begitu halus menikmati aroma oksigen-oksigen yang belum terkontamimasi polutan asap pembakaran, kimia, rokok, dan kendaraan. pemandangan yang memanjakan mata setiap kali melihat ke segala penjuru arah.

Alangkah baiknya kita berpergian pada pagi hari supaya tubuh lebih fresh ketika sampai tidak terlalu sore atau malam. Beberapa waktu yang lalu kami sempat berkunjung ke daerah bogor dalam sebuah acara di kampus. Tepatnya di daerah Suka Mantri Camping Ground, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat. Kami terbagi dalam 2 kelompok yaitu dengan menggunakan bus dan motor. Saya termasuk yang menggunakan motor bersama teman-teman yang lain. Berikut denah perjalanan.



Melangkahlah Sejauh Mungkin


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Bukan perkara mudah mencapai sesuatu dalam waktu singkat. Sekalipun orang itu sudah merencanakannya dengan sangat matang mungkin bahkan bisa terjatuh juga. Penyebab utamanya memang belum rezekinya atau Allah SWT punya rencana lain. Sadar atau tidaknya seseorang dalam mengambil keputusan yang belum matang untuk berhenti melangkah justru bila maju selangkah atau dua langka lagi dia bisa menggapai impian yang telah diusahakannya. Salah satu faktor yang membuat seseorang bertahan adalah orang-orang yang terkadang membantunya dan selalu memberinya motivasi agar tidak menyerah. Mungkin sebagian orang berkata tidak mungkin tapi usaha yang baik akan selalu berbuah manis.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”[QS.Al Insyirah:1-8]

Jangan Berharap Kepada Sesuatu Yang Bakalan Musnah


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Semua yang berawal dari sebuah penciptaan bakal mengalami kematian dan kehancuran. Entah itu manusia, jin, malaikat, dan penciptaan lainnya. Tidak ada yang bisa menolak datangnya takdir kepada setiap yang bernyawa. Terutama kepada manusia yang dijadikan ciptaan yang terbaik oleh Allah SWT. Sifat yang didatangnya dari manusia seperti lupa, khilaf, marah, dengki, dusta, benci, sombong, takabur, takut, tergesa-gesa, berkeluh kesah, pelit, zalim, lemah dan egois. Tidak pantas seorang manusia berharap kepada manusia lainnya apalagi dengan berlebih-lebihan seakan-akan manusia itu bisa menjamin keselamatan di dunia dan akhirat.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.”[QS.Al Hadid:72]

Bercanda Seperlunya, Pada Batas Yang Wajar


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Dari masa ke masa banyak orang melakukan lelucon atau kejahilan untuk menghibur diri sendiri, teman-teman dan orang disekitar kita. Hal umumnya adalah perkataan yang dibumbui seperti menggoda berlebihan, menyapa dengan nama yang buruk, menertawakan kesalahan orang lain dan segala sesuatu yang bisa merendakan orang lain. Hal lainnya adalah dengan bentuk fisik seperti mencolek, menyenggol, mencubit, memukul dan segala sesuatu yang bisa melukai orang lain. Apapun bentuk candaan itu harus disertai dengan kelembutan, tidak menyinggung hal-hal pribadi, tidak berbohong, tidak berkata kotor, tidak mencela dan meminta maaf sesudah kita melakukannya kepada orang tersebut.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain, boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”[QS.Al Hujarat:11]