Jangan Berharap Kepada Sesuatu Yang Bakalan Musnah


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Semua yang berawal dari sebuah penciptaan bakal mengalami kematian dan kehancuran. Entah itu manusia, jin, malaikat, dan penciptaan lainnya. Tidak ada yang bisa menolak datangnya takdir kepada setiap yang bernyawa. Terutama kepada manusia yang dijadikan ciptaan yang terbaik oleh Allah SWT. Sifat yang didatangnya dari manusia seperti lupa, khilaf, marah, dengki, dusta, benci, sombong, takabur, takut, tergesa-gesa, berkeluh kesah, pelit, zalim, lemah dan egois. Tidak pantas seorang manusia berharap kepada manusia lainnya apalagi dengan berlebih-lebihan seakan-akan manusia itu bisa menjamin keselamatan di dunia dan akhirat.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.”[QS.Al Hadid:72]

Setiap orang punya masalah yang berbeda-beda. Tujuan kehidupan ini adalah menguji keimanan dan ketakwaan kita sampai jauh mana kita dapat melaluinya dan berhasil. Semuanya sudah diatur sebaik-baiknya oleh Allah SWT dengan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Belum tentu apa yang datang kepada kita adalah ujian yang berat bisa jadi yang lebih berat dari kita tapi mereka tidak mengeluh. Kunci suksesnya adalah mengikuti aturan kehidupan ini ibarat orang bermain bola harus ada peraturannya, batas waktunya, hukumannya, dan penonton. Pedoman hidup manusia ada di Al-Qur'an dan Hadist Shahih yang didalamnya terdapat tata caranya melalui kehidupan ini.

Orang-orang hanyalah penonton yang tidak bisa kita berharap darinya. Ada yang mendukung kita dan ada pula yang menjatuhkan mental kita. Tak selamanya orang yang bersama dan membantu kita ada disetiap waktu. Bila kita berharap kepada seseorang dan orang itu pasti memiliki harapan ke pada yang lain. Kita akan lebih banyak kecewa dan terlalu membuang-buang waktu untuk menunggu harapan dari manusia. Bisa saja harapan itu tidak datang kepada orang yang bersama dengan kita justru orang yang tidak kita kenal, jauh dari tempat tinggal kita yang mewujudkan harapan kita . Semuanya tergantung Allah SWT yang berkuasa.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah)."[QS. Az-Zukhruf: 15]


Ambil contoh beberapa orang terutama anak muda zaman sekarang rela mati untuk sesuatu hal yang bakal mati pula. Tak bisa dibayangkan sudah berapa nyawa yang hilang gara-gara tindakan bodoh ketika mereka putus harapan. Ada diantara tergolong masih muda, sehat, kaya, karirnya matang dan terlihat sempurna kesehariannya. Mereka rela mati untuk membela temannya, diputusin kekasihya, tidak sependapat dengan keluarganya, dan apapun yang tidak tercapai dalam hidupnya. lalu karrna itu mereka berputus asa seolah-olah didalam pikirannya cuman mati yang dapat menyelasaikan masalahnya.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa”[Al-Isra’:83]

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”[QS.Yunus:36]


Orang-orang yang putus asa hanya berfikir untuk hari ini bukan untuk kedepannya. Masih banyak lebih penting dari pada mengarapkan sesuatu dari manusia. Sangat bodoh bila kita terus menerus berharap tanpa bersyukur. Seharunya kita sebagai manusia belajar dari kehidupan sebelumnya kita selalu berharap kepada Allah SWT dapat memenuhi apa yang kita harapkan. Allah SWT ingin melihat usaha kita berdo'a seraya berharap kepadanya


Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment