Perniagaan Yang Berlipat Ganda


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Menurut sebagian orang perniagaan pasti ada yang merugi seperti jual beli. Rela kelelahan bekerja dari pagi sampai malam demi keuntungan dunia saja. Banyak dari mereka merugi, bangkrut, banyak utang, akibat perniagaan mereka. Dampaknya bagi sebagian yang lain tidak mempedulikan yang halal dan haram serta berlaku curang yang tepenting mendapat keuntungan yang besar didunia. Mereka terus berlomba-lomba siang dan malam mengumpulkan harta demi dirinya sendiri tanpa mempedulikan harta yang dimilkinya itu sewaktu bisa diambil ataupun dipaksa oleh Allah SWt.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.”[QS. ar-Ruum:7]

Menangis Bukan Berarti Cenggeng



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Menangis disini bukan tentang kehilangan barang, kehilangan pacar, di buly teman, di khianati, di campakan, ataupun di siram air panas. Menangis adalah hal yang manusiawi bahkan sejak lahir kita sudah bisa menangis. Manusia yang tidak menangis dan menyesali karena perbuatannya berarti hatinya keras seperti batu. Manusia menangis menunjukan betapa lemahnya kita dihadapan Allah SWT.

Menangis melunakkan kotoran-kotoran hati yang mengumpal seperti batu, menangis perumpaan seperti air yang keluar dari celah-celah batu yang mengikis perlahan-lahan bagaikan butiran-butiran garam yang larut dalam air. Seseorang yang tidak bisa menangis berarti orang tersebut tidak menyesali dosa-dosanya dan tidak takut kepada azab yang menimpah orang-orang terdahulu sebagai balasan atas perbuataanya.

Tipu Daya Syaithan Tak Kita Sadari


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Tidak ada manusia yang luput dari gangguan syaithan. Syaithan adalah makhluk dari golongan jin dan manusia dibalik sifat jelek keduanya. Mereka selalu menjauhkan kebenaran kepada kemusyrikan dan kesesatan yang nyata tanpa kita sadari. Tugas kita sebagai orang muslim jadikan mereka musuh-musuh yang harus diperangi dalam diri kita sendiri, sehingga manusia terhindar dari perbuatan keji dan ingkar kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Demikianlah Kami telah menjadikan bagi setiap nabi itu musuh berupa setan-setan dari jenis manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”[QS.Al-An’am :112).

Seperti manusia pertama yaitu Nabi Adam as bersama istrinya terbujuk rayuan syaithan untuk membangkang perintah Allah SWT sampai pada keturunannya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”[QS.Al-A’raf:19]

“Maka syaithan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya: “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”, Maka syaitan membujuk keduanya (untuk makan memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua”[QS.Al-A’raf:20-22]

“Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” [QS.Al-A’raf:23]

“Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.“[QS. Al-A’raf:24-25]

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”[QS.Al-A’raf:26)

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. “[QS. Al-A’raf:27]

Pada zaman modern dan globalisasi seperti sekarang. Banyak dari manusia tanpa sadar telah mengikuti langkah-langkah syaithan untuk menjauhkan manusia dari ketaatan kepada Allah SWT serta melanggar larangan-larangan-Nya yang dianggap wajar pada zaman sekarang. Ketika manusia kurang ilmu Agama dan akhlak yang buruk, syaithan semakin sukses dengan pekerjaan menggoda manusia karena mudahnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Allah SWT berfirman: Wahai orang-orang beriman, masuklah kalian ke dalam islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu bagi kalian adalah musuh yang nyata [QS.Al-Baqarah:208).

Tanpa syaithan bujuk manusia, manusia sendiri sudah memilih jalannya kepada hal-hal yang buruk seperti, berbohong, mencari kelemahan orang, sombong, takabur, mabuk, berjudi, berzina, tidak berbuat baik kepada manusia, tidak mengajak manusia kepada kebenaran, dan terlebih meninggalkan sholat 5 waktu yang sudah wajibkan bagi orang muslim. Manusia terkadang mengikuti aturan-aturan yang di buat para pendahulunya, padahal itu sesuatu yang buruk. Tapi perbuatan itu sebagai hal wajar dan terkadang dibiarkan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji”. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” [QS.Al-A’raf:28]

Berikut contoh langkah-langkah syaithan yang terjadi dalam masyarakat umum;
Pertama, ketika ada seorang laki-laki berkenalan dengan seorang wanita di dalam sebuah restoran, maka syaithan membujuknya untuk makan bersama, lalu keluarlah kata-kata manis dari mulut laki-laki untuk merayu wanita itu sampai wanita itu terbuai rayuan laki-laki itu.

Kedua, sejak saat itu tejalinlah asamara diantara keduanya, lalu syaithan membumbui asmara dengan berlebihan sehingga laki-laki itu mengajaknya untuk main kerumahnya agar suasananya lebih sepi. Sampailah pada rumah laki-laki itu, lalu mereka berdua berpacaran.

Ketiga, Setiap hari mereka berpacaran dirumah laki-laki itu, lalu syaithan membisikkan untuk pacaran didalam kamar agar tidak ada yang mengganggu, segeralah mereka menuju kamar. Akhirnya mereka melakukan hal yang harusnya tidak dilakukan kepada pasangan yang belum menikah.

Keempat, Sampai suatu ketika wanita tersebut hamil. Lalu dibisikan lagi oleh syaithan untuk menggugurkan kandungannya. Tapi wanita itu tidak mau melakukan hal tersebut, wanita itu ingin si laki-laki bertanggung jawab dan menikahinya. Tapi syaithan membisikan kepada laki-laki tersebut untuk tidak menikah di umur yang masih muda kejar dulu impianmu.

Kelima, Wanita ini terus menerus minta dinikahkan, tapi laki-laki tersebut menjauhi wanita tersebut. Wanita itu bilang ingin memberitahukan kepada orang tuanya bahwa dia hamil dan laki-laki tersebut yang melakukan. Syaithan membujuk kepada laki-laki tersebut untuk membunuh wanita tersebut pada malam hari dirumahnya agar tidak ada orang yang melihatnya dan membuang mayatnya ke dalam jurang. Lalu terjadilah pembunuhan berencana itu.

Itulah langkah-langkah syaithan yang nyata tanpa kita sadari. Bagaimana syaithan tidak dengan langsung dalam menjalankan tugasnya, tapi dengan cara perlahan-lahan. Sehingga manusia jauh dari nilai-nilai Agama. Semoga kita menyadari akan hal itu dan merubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan Allah SWT menuntun kita kejalan yang lurus supaya kita beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin.


Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jangan Suka Meremehkan Orang Lain


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk sebaik-baiknya. Memang terdapat perbedaan antara penciptaannya, tapi perbedaan diciptakan untuk saling menghargai satu sama lain bukan untuk merendakan orang lain.

Mungkin bisa jadi orang yang dulunya nakal, di masa depan dia akan menjadi orang sukses yang tak pernah dibanyangkan oleh orang lain. Atau mungkin diwaktu sekarang ketika kita menolong orang lain mungkin di masa akan datang orang tersebut akan menolong kita. Entah disuatu tempat kita bertemu dengan orang yang menurut kita tidak baik padahal dia adalah seorang yang hebat yang mengkin saja beliau memberikan pekerjaan kepada kita. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, jangan melihat orang tersebut, tapi lihat perilaku dan tutur bahasanya. Yang kita harus lakukan adalah menebarkan kebaikan kepada setiap makhluk hidup yang ada.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”[QS.Al Hujurat:11]

Kejujuran Adalah Barang Mahal


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Kejujuran datang dari hati nurani yang siap menerima masalah-masalah yang datang, terutama jujur pada diri sendiri. Tapi terkadang kejujuran itu tidak terbuka karena sebab dan akibat yang di tutupi dengan kebohongan. Semuanya tergantung kepada nilai-nilai agama yang kita dapatkan sewaktu kecil dan ajaran yang diberikan oleh orang tua, orang terdekat kita, guru-guru kita, dan lingkungan.


Tidak ada orang di dunia ini yang tidak pernah berbohong. Alasannya untuk iseng-iseng saja, untuk menutupi kesalahan diri sendiri ataupun orang lain, bahkan untuk mencari keuntungan pribadi atau menipu. Inilah salah satu sifat syaitan yaitu berkata dusta. Kebanyakan dari mereka terdidik dari kecil sampai remaja untuk berbohong. Misalkan; ada sesorang anak membuat kesalahan seperti memecahkan gelas di dapur, lalu ketika di tanya oleh orang tuanya tentang gelas yang pecah itu anak itu menjawab, “tadi ada kucing yang naik atas rak dapur, lalu kucing itu mendorong gelasnya sampai terjatuh”. Orang tua biasanya langsung memarahi anaknya ketika berbuat kesalahan yang sebenarnya tidak harus sampai dimarahi, tapi seharusnya dinasehati agar lebih berhati-hati. Sehingga anak tersebut terdidik menutupi kesalahan dengan berbohong dari hal yang kecil.

Ketika dewasa seorang anak akan mencari kesenangan di luar rumah bersama teman-temannya. Ketika anak itu main sampai larut malam, orang tua biasanya memahari anak tersebut bahkan sampai memukulnya. Maka kebanyakan dari mereka berbohong ketika izin keluar rumah dengan alasan belajar kelompok, membantu pekerjaan teman, membeli makanan atau minuman. Mereka berbohong agar di izinkan keluar rumah. Tugas orang tua adalah harus berkomunikasi dengan anak tersebut tentang apa yang dilakukannya selama dia beraktifitas dengan bahasa yang lembut, beritahu tentang hal-hal baik dan hal-hal yang tidak baik jika dilakukan. Jangan dulu dimarahi, tapi dengarkan alasannya kenapa dia pulang larut malam. Berikan norma-norma Agama yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua agar anak tersebut tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

Di zaman modern ini terutama di Indonesia, banyak orang-orang yang berpendidikan tinggi, tapi mereka tidak malu untuk korupsi, mempermainkan timbangan, mengambil untung yang besar. Terutama para pemimpin yang memberikan janji dan mendapat amanat rakyat lalu dia korupsi. Mereka tidak peduli kepada orang lain, yang penting mereka dapat uang, masa bodo sama yang lain. Inilah penyakit orang-orang yang tidak memiliki iman terhadap Allah SWT, padahal Dialah yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Di Indonesia tidak pernah kekurangan orang pintar tapi seringkali kekurangan orang jujur. Padahal kejujuran akan membawa kepercayaan orang lain.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam.”[QS.Al-Muthaffifîn:1-6]

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."[QS.Al-Baqarah:188]

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." [QS. Al-Anfal Ayat 27]


Bangsa yang maju adalah bangsa memiliki pemimpin dan rakyat yang jujur serta pemimpin-pemimpinnya membawa amanah rakyat serta rakyat yang selalu mendo’akan para pemimpinnya supaya mereka bisa memimpin dengan jujur, adil, dan bijaksana.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Belajar Mengikhlaskan Sesuatu


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Sesuatu di dunia ini tidaklah pernah abadi. Semua akan kembali kepada asal mulanya penciptaan. Hanya Allah SWT yang meniadakan dan mewujudkan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Tidak ada bisa melawan kehendak-Nya seperti kematian. Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam Agama Islam, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang selalu ikhlas” [QS.Shaad: 82-83]

“Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).”[QS. Al-Anfaal:67].

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.'” [QS.Al-Baqarah:139]

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama” (QS.Az-Zumar:11)


Semua orang pasti pernah merasa kehilangan, entah itu harta benda, waktu yang tak pernah kembali, dan kehilangan orang yang sayangi dan cintai. Semuanya milik Allah SWT kepada-Nya semua kembali. Bagaimana kita bersikap mengikhlaskan atas ketetapan Allah SWT tersebut. Kalo kita taat pada Allah SWT pasti dalam hati kita penuh dengan keikhlasan. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).”[QS.Az-Zumar:2-3]

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”[QS. Huud:15-1].


“Berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai.”[QS.Ghafir:14]


Banyak dari mereka yang punya harta banyak tapi takut kehilangan. Maka mereka mencintai harta dengan berlebih-lebihan dengan mencarinya, mereka dapat apa yang mereka inginkan dalam kehidupan dunia, tapi enggan kepada kehidupan akhirat. Dengan demikian mereka lebih taat kepada harta dari pada Allah SWT, nauzubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.”[QS. Al-Israa':18-19]

“Pada hari itu -hari kiamat- tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.”[QS. asy-Syu’ara’: 88-89]

“Tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan amal untuk-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)
Bagi orang-orang yang beriman kehidupan dunia hanya tipu daya, bermain, dan sendau gurau saja. Mereka tidak takut kehilangan hartanya, mereka hanya takut kehilangan keimanan kepada Allah SWT, masha Allah. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”[QS. Asy-Syuuraa:20]

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.”[QS.Al-Baqarah:139]


"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka."[QS.Shad:82-83]

Perbanyaklah istighfar di sepanjang waktu. Semua yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah SWT, hanya orang-orang yang patuh pada perintah dan menjauhi larangan-Nya yang bisa mengikhlaskan segala kejadian yang terjadi dihidupnya, maka mereka termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang Dianggap Baik Belum Tentu Baik


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Sesuatu yang menurut kita baik terkadang tidak begitu baik terhadap diri kita. Yang kita tau bahwa kesenanganlah yang membuat kebahagian dan kesusahan yang membuat kesengsaraan. Padahal mereka yang biasa hidup dengan kesenangan belum tentu membuat kehidupanya tenang dan damai. Mereka dikelilingi dengan kemewahan yang terkadang membuatnya terlena dan berlebih-lebihan akan suatu hal. Mereka lebih cenderung menjauh dari keluarga dan lingkungan sekitar. Bila suatu saat mereka kehilangan segalanya, disaaat itu juga mereka tidak siap pada kenyataan hidup dan kehancuran hidupnya . Sedangkan mereka yang biasa hidup dengan kesusahaan memperoleh kebahagian cinta dan kasih sayang dari semua orang yang membuat kehidupannya tenang dan damai. Mereka dikelilingi kesederhanaan yang membuatnya lebih dekat kepada keluarga, lingkungan sekitar, tidak berlebihan-lebihan akan sesuatu hal dan bisa lebih menghargai orang lain. Semuanya adalah ujian bagi orang-orang yang beriman.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.[QS.Al-Ankabut:2-3]

Rokoklah Yang Menghisapmu


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Rokok termasuk dari Khobaits ( sesuatu yang buruk dan jelek ), karena rokok adalah produk berbahaya dan adiktif, serta mengandung 4000 zat kimia, di mana 69 di antaranya adalah karsinogenik (pencetus kanker). Sesuatu yang tidak dimulai dengan mengucapakan bismilah den menghakhiri dengan alhamdulilah pasti itu sesuatu yang buruk. Tidak ada orang yang merokok mengucapkan bismillah saat memulai merokok dan selesai merokok mengucapkan alhamdulilah.

Apalagi anak mudah zaman sekarang sudah banyak yang merokok akibat pergaluan dan melihat orang tua merokok. Semuanya berawal dari merokok lalu mencoba hal yang lebih nikmat lagi dari rokok sampai minum-minuman bahkan sampai narkoba. Itulah langka-langka setan, semua bertahap dari yang ringan sampai yang berat tanpa mereka sadari. Saya tidak merokok, makanya saya tidak terjerumus dalam hal-hal kenikmatan dunia yang merugikan tubuh. Semua tergantung pada pengendalian diri, jadi diri sendiri. Jika sejak dini mengenal hukum-hukum Agama pasti kehidupannya tentram.

Diam Itu Emas, Tak Selamanya Itu Emas


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Ketika kita tidak menemukan jawaban akan sesuatu, ketika kita sedang marah, ketika kita sedang sedih, lebih baik kita diam. Diam bukan berarti tidak tahu apa-apa, bukan berarti tidak peduli, bukan berarti sombong dan bukan berarti tidak mendengarkan perkataan orang. Diam itu berarti lisan tidak berbicara untuk tidak berkata dusta, mencela, ngomongin orang, mengadu domba, fitnah orang. Lebih baik kita diam untuk menghindari hal-hal buruk tersebut.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir.“ [QS.Qaf:16-18]

“Allah berfirman : "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."[QS.Qaaf:18]

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,”[QS. Al Qalam:10-11]

“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. “[QS. Az Zukhruf : 80]


Bila ada yang berbuat dengan perkataan buruk dan kotor pasti ada malaikat-malaikat yang mencatat tanpa meninggalkan setitik pun perkataan kita dan maka bersaksilah apa yang ada di tubuh kita, seperti tangan, kaki, hati, kulit-kulit kita dan mulut pun dikunci pada hari pembalasan. Tidak ada penolong yangakan datang termasuk teman-teman kita yang katanya setia, karena mereka semua sibuk tentang apa yang mereka kerjakan dan pertanggung jawabkan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).[QS. Yunus:61]

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." [QS. Al Jatsiyah : 28-29]

"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Q.S. Al Kahfi: 49]

“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” [QS.Fushilat:21]


Berbicaralah ketika memang dibutuhkan, bersaksi akan kebenaran, menjawab pernyataan yang sebenar-benarnya, menegakkan Agama Allah SWT bila orang-orang kafir tersebut telah melampaui batas. Tugas kita sebagai orang muslim adalah mencegah yang buruk dan menyuruh kepada kebaikan. Tak selamanya kita diam, bila ada yang menentang hukum-hukum Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: " Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”[QS. Al Isra':53]

“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dari padanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". [QS. Al Qashash:55]

“Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan." [QS. Al Mujadilah : 9]

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS: Ali Imran: 110].


Tidak ada manusia pun di dunia ini termasuk Para Nabi dan Rasul bersih dari perbuatan salah, tapi Allah SWT membersikan mereka sesuai kehendak-Nya kepada hamba-hambanya yang mau bertobat dan tidak mengulanginya lagi dikemudian hari.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.



Surga dan Neraka



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.



Allah SWT menciptakan Surga (Al-jannah) dan Neraka (Annar) untuk menguji hamba-hambanya. Manusia adalah hamba yang paling sempurna dari semua ciptaan-Nya. Tidak ada seorang manusia pun yang tidak ingin masuk Syurga dan tidak ada seorang manusia pun yang ingin masuk neraka. Jika amal-amal kita baik dan banyak maka kita ada jaminan masuk Syurga dan jika amal-amal kita buruk dan sedikit maka ada jaminan kita masuk neraka.


Sejak penciptaan Nabi Adam as, Surga dan Neraka sudah dulu tercipta. Para Malaikat dan Iblis adalah makhluk pertama dan kedua sebagai penduduk Syurga. Begitupun dengan manusia, kampung hamalan kita bukan di dataran bumi tapi adalah Surga, sudah sepantasnya kita belomba-lomba kembali pulang menuju kampung halaman yaitu Surga dengan bekal amal-amal yang baik dan banyak.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS Ali Imran:133]


"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." [QS.Al-Baqoroh:82]



"Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah), berada dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian”).[QS.Al-Waqi’ah:11-14]



“Di antara pohon bidara yang tidak berduri. Dan pohon pisang yang bersusun-susun. Dan naungan yang terbentang luas. Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak terputus dan tidak terlarang. Dan hamparan yang ditinggikan. Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan mereka (bidadari) dengan kejadian (istimewa). Dan Kami (Allah) jadikan mereka sentiasa perawan. Penuh kasih sayang lagi sebaya.”[QS.Al-Waqi’ah:28-37]



Dalam Surga ada 8 tingkatan yaitu Surga Firdaus, Surga Adn, Surga Na’im, Surga Ma’wa, Surga Darussalam, Surga Daarul Muqomah, Surga maqoomul Amin, dan Surga Khuldi. Surga diberikan tingkatan agar manusia lebih berusaha lagi menggapai Surga yang paling tinggi, sehingga manusia terus menurus berbuat baik dan memperbanyak ibadah dan kehidupan dunia hanyalah untuk ibadah kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya”.[QS.Al- Mu'minuun:9-11]


“(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )”.[QS.Thaaha:7]



“Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan”.[ QS.Al Hajj:56]



“Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan”.[QS.As- Sajdah:19]



“Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus”.[QS.Yunus:25]



“Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya”.[QS.Faathir:34-35]



“sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)”.[QS.Ad Dukhan:51]



“Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.[QS.Al Furqaan:15]




Iblis adalah penguni Neraka yang kekal akibat rasa sombongnya terhadap manusia pertama yaitu Nabi Adam as, bagaimana Iblis tidak menghormati Nabi Adam as, lalu yang membuat Allah SWT marah dan Iblis memohon untuk memanjangkan umurnya sampai hari kiamat agar menyesatkan manusia sejauh-jauhnya. Tapi, tidak bagi orang-orang yang beriman yang dikaruniakan rahmat dari Allah SWT.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dlm neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, & tak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” [QS. Ali Imran:192]


“….Maka takutlah kalian kepada Neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan bebatuan….”[QS. Al-Baqarah: 24]



”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” [QS. Ali Imran:131]



“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab…”[QS. An-Nisaa’: 56]


Dalam Neraka ada 7 tingkatan yaitu Neraka Huthamah, Neraka Hawiyah, Neraka Jahannam, Neraka Jahim, Neraka Saqar, Neraka Sa'ir, Neraka Wail. Neraka diberikan kepada orang-orang yang lalai akan perintah dan larangan Allah SWT serta lebih condong ke hal kedunian.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah Dan tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan yang (membakar tembus) sampai ke hati Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka diikat) pada tiang-tiang yang panjang.”[QS.Al-Humazah:4-9]


“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”[QS.Al Qari’ah:6-9]
“Dan Kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.”[QS. Al-Kahfi: 100]


“dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat"[QS:As-Syu'araa:9]


“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?”[ Surat Al-Muddatstsir:26-27]


“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api menyala-nyala (Neraka)”. [QS.Surat An-Nisa':10]

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”[QS. Al-Muthaffifin:1-3]

Bagi manusia yang masih hidup agar untuk berfikir tentang tempat kembali yang baik, hanya ada satu jalan yang lurus yaitu tunduk kepada Allah SWT dan bagi manusia berfikir hanya bersenang-senang dunia di sediakan tempat kembali seburuk-buruknya. Jauhilah apa yang dilarang oleh Allah SWT itu pasti adalah sesuatu yang baik buat diri kita, jangan mengeluh karena hidup ini adalah perjuangan, setiap hari penuh tantangan, penuh penderitaan, tapi penuh demngan hikmah demi meraih kemenangan yang abadi.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh


Sholat dan Sabar



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Ketika seseorang diberikan ujian oleh Allah SWT, ada yang bersyukur dan ada pula yang mengeluh. Padahal ujian datang belum tentu datang dari Allah SWT, Tapi akibat perbuatan dosa-dosa orang itu sendiri yang menyebabkan seseorang itu terkena musibah. Ada orang yang ketika dia terkena musibah banjir, lalu orang itu menyalahkan Allah SWT karena menurunkan air hujan terus menerus padahal orang tersebut banyak membuat kerusakan lingkungan yang dampaknya merugikan diri sendiri dan orang lain. Bisa jadi musibah itu adalah sebuah kebaikan bagi sebagian yang lain, air hujan itu menyuburkan tanaman-tanaman yang membawa manfaat kepada manusia.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS.Al-Baqarah:277]

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,”[QS.A- Baqarah:45]


Perintah Sholat adalah keutamaan yang paling tinggi dari semua ibadah-ibadah, karena amal yang akan ditanyakan pertama kali adalah amalan sholat. Bagaimana Allah SWT mengutus jibril untuk menjemput langsung Nabi Muhammad SAW untuk di Isra’ dan Mi’raj untuk mendapat perintah sholat langsung dari Allah SWT. Begitu mulianya perintah sholat sampai Nabi Muhammad SAW menerima langsung dari Allah SWT tanpa perantara Malaikat Jibril as seperti wahyu-wahyu yang diantarkannya ke dalam Qolbu Rasullulah SAW.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[Q.S Al Isra:1]

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [QS.An-Nisa':103]

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah.” [QS.Al-Maidah:6]

“Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”[QS.Hud:114]

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.”[QS.Thaha:14]

Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujud-lah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan.”[QS.Al-Hajj:77]


Tapi, dizaman sekarang orang dengan sengaja meninggalkan sholat bahkan ada niat untuk tidak mengerjakan sholat, padahal sholat itu gratis hanya tinggal kita mau apa nggak mendapat tiket ke syurga secara gratis. Demi tiket konser di bela”in sampai nabung, minjem temen, dan kerja lebih keras, itulah ironi diakhir zaman ini. Sholat 5 waktu terdiri dari 17 rakaat, Isya’: 4 rakaat, Subuh:2 rakaat, Dzhur: 4 rakaat, Ashar: 4 rakaat, dan Margrib: 3 rakaat. Mengerjakan sholat minimal 10 menit x 5 = 50 menit dari waktu sehari yang Allah SWT berikan adalah 24 jam 1440 menit. Apakah rugi waktu kita 50 menit untuk beribadah kepada Allah SWT?. Sesungguhnya hanya orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan yang membuat dirinya sibuk tentang perkara dunia. Nazubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[QS.al‘Ankabut:45)

“Apakah yang menyebabkan kalian masuk ke dalam neraka saqor, mereka menjawab, kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” [QS.Al-Mudatsir:42-43]

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta)mereka, melainkan dengan rasa enggan.” [QS.At-Taubah:54]

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturut-kan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kerugian.”[QS.Maryam:59]


Allah menjadikan Sholat dan Sabar sebagai penolong bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya. Mudah bagi Allah SWT meniadakan semua musibah menjadi anugrah, tapi Allah SWT ingin melihat manusia belajar dari musibah yang datang dan mengambil pelajaran dari semua peristiwa yang sedang terjadi ataupun yang telah tejadi sehingga kita mendapat hikmah dibalik peristiwa yang tejadi.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. [Al-Baqarah:45-46]

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah swt senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar“. [QS.Al-Baqarah: 152-153]


Allah SWT Maha Adil terhadap ciptaan-Nya, Dia akan memelihara semua ciptaan-Nya, jaganlah kita takut kita kekurangan harta dan mencari secara berlebihan sehingga kita melalaikan kewajiban sholat 5 waktu. Bagi laki-laki adalah wajib sholat diawal waktu berjamaah dimasjid, bagi wanita lebih baik dirumah agar tidak menjadi pusat perhatiaan dan tidak di ganggu. Bila wanita ingin sholat di masjid haruslah ditemani oleh mahramnya/keluarganya.


Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.

Hati Nurani dan Fikiran


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Setiap Manusia memiliki 2 hal yang mengendalikan dirinya yaitu hati nurani dan fikiran. Hati nurani berasal dari hati yang paling terdalam berhubungan dengan jiwa mewakili semua perasaan yang ada. Bisa disebut juga dengan EQ kecerdasaan emosional. Hati nurani adalah cerminan diri dari jiwa yang bersih yang dimiliki setiap manusia sewaktu dia dilahirkan ke dunia ini. Seiring dengan beranjak dewasanya seseorang, kebayakan manusia tidak menggunakan hati nuraninya untuk menentukan hal-hal baik di kehidupan sehari-sehari. Kebanyakan dari manusia lebih condong ke hawa nafsu yang tidak baik yang ada di dalam dada yang menjerumuskan kepada sesuatu hal yang negatif yang merugikan dirinya sendiri. Peran hati nurani adalah mengembalikan diri pada keadaan awal dia dilahirkan, tersucikan dengan cara memperbanyak istighfar disetiap waktu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” [QS. Asy-Syams:9-10]


“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” [QS.Al-Hajj:46]



“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [QS. Al-Isra`: 36]



Pikiran berasal dari dalam otak manusia yang berperan menerjemahkan pola sebuah logika-logika berfikir. Bisa di sebut juga dengan IQ kecerdasan berfikir. Namun pikiran terkadang terpengaruh perasaan yang ada dihati. Contohnya: Ada sebuah kejadian dijalan, ketika sesorang pejalan kaki ditabrak oleh sebuah kendaraan, pada saat itu kita berada tidak terlalu jauh dari tempat kejadian, tersirat dalam pikiran untuk menolong orang tesebut sebab kalo tidak ditolong bisa fatal akibatnya, tapi pada saat itu juga perasaan kita bermain, untuk tidak menolongnya karena alasan terburu-buru, tidak kenal, nanti juga ditolong orang lain dengan alasan itulah perasaan di hati untuk tidak menolongnya, lalu fikiran kita mengikuti perasaan hati itu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. “[QS.Ar-Ra’d:4]


“Dan Dia telah menundukan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda ( kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”[QS. Al-Jathiyah:13]



“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”[QS.Al Hasyir: 21]



Masalah yang dihadapi manusia adalah hati nurani dikuasai oleh hawa nafsu dan fikiran tidak sejalan dikarenakan kehendak masing-masing, tapi kehendak lebih banyak mengikuti perasaan yang ada dihati yang terdapat hawa nafsu yang tidak baik. Sehingga hati memiliki pola pikirnya sendiri yang sewaktu-waktu menang kehendak oleh fikiran berlogika. Bagaimana kita sebagai manusia harus menghilangkan penyakit hati ini.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat berakal dengannya.” (QS. Al-Hajj: 46)


“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang- orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”[QS.Al-A’raf:176]



“Dan apabila diturunkan suatu surat maka di antara mereka ada yang berkata: ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah iman dengan surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman maka surat ini menambah iman sedang mereka merasa gembira. Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka di samping kekafiran dan mereka mati dalam keadaan kafir.”[QS.At-Taubah:124-125]


Untuk menjadikan satu kesatuan antara hati nurani dan fikiran untuk melawan hawa nafsu adalah berprasangka baik kepada Allah SWT, perbanyakan ibadah dan menjauhi larangan-Nya supaya hawa nafsu dapat dikendalikan oleh hati nurani dan fikiran.


Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.


Si Kaya vs Si Miskin


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Siapa yang lebih baik diantara keduanya? Perumpaan keduanya adalah bagaikan memikul air se’danau dan yang satunya memikul air se’ember. Kedua hal tersebut adalah ujian dari Allah SWT kepada orang-orang yang beriman. Bagi si kaya adalah bagaimana dia tidak pelit membagi airnya ke si miskin dan si miskin tidak meminta-minta kepada si kaya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,”[Al-Baqarah:155]

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan,”[Ali-Imran: 186]

"Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya, Dia memberi rezeki pada siapa yang dikehendakiNya dan Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa [QS.As-Syura:19]

"Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu [QS.Al Akabuut:62]


Kekayaan adalah hal yang diinginkan setiap orang di dunia ini kecuali orang-orang yang takut akan hari di hisabnya semua harta setiap manusia untuk apa harta yang dia gunakan selama hidup di dunia. Maka tidak baik bagi manusia berlomba-lomba menambah harta apabila sudah cukup baginya, sehingga membuatnya sibuk akan hal yang bersifat kedunian.Yang membuatnya lupa akan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu ibadah. Harta itu adalah titipan Allah SWT yang sewaktu-waktu bisa diambil kapapun sampai dengan cara dipaksa sekalipun. Yang terpenting bagi si kaya adalah banyak memberi lebih dari si miskin, meningkatkan kulaitas ibadah, karena tidaklah merugi perniagaan amal ibadah bagi perhitungan langit. Bagi sebagian dari si kaya takut berkurang hartanya jika keluarkan dijalan Allah SWT selama di dunia, padahal tidak bagi orang-orang yang beriman. Apakah hartanya akan membuatnya lupa kepada Allah SWT?

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan mereka berkata kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab. Katakanlah, " Sesungguhnya Tuhanku melapang rezeki (bagi siapa saja yang dikehendakiNya ). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan oleh apa yang mereka kerjakan dan mereka aman sesntosa di tempat yang tinggi ( dalam surga) [QS. Saba':35-37]

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati,”[Al-Baqarah:262]

“Katakanlah: “jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik,”[At-Taubah:24]

“Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,”[QS.Al-Baqarah:267]


Kemiskinan adalah hal yang paling ditakutkan setiap orang di dunia ini kecuali orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT dan yang mengerjakan amal sholeh sesungguhnya dia akan mendapatkan Syurga yang derajatnya tinggi di sisi-Nya. Tidak baik manusia itu mengeluh kepada Allah SWT padahal banyak diantaranya yang tidak melihat kepada yang lebih susah dari si miskin yang akan membuatnya bersyukur di setiap waktu. Padahal lebih mudah waktunya lebih banyak untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Bagi sebagian dari si miskin takut tidak bisa memenuhi kehidupan untuk esok hari padahal Allah SWT sudah mengatur setiap rezeki hamba-hambanya dengan seadil-adilnya dan bagaimana kita berdo’a dan berusaha. Apakah kemiskinan akan membuatnya jauh dari Allah SWT?.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?”[Al-An’am:53]

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan hamba-hambaNya ) lagi Maha Melihat [QS.Assyuraa:27]

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan,”[Al-Baqarah:245]

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,”[Al-Baqarah,:261]


Allah SWT memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan dan Dia akan mengabulkan do’a seseorang diwaktu yang tepat. Karena Allah SWT lebih tau apa yang baik bagi diri kita dan apa yang kurang baik bagi diri kita. Kerjakanlah sholat dan ibadah yang wajib da perhatikanlah amal-amal ibadah kita selama kita hidup di dunia, apakah lebih banyak atau lebih sedikit??!!.

Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.


Jilbab dan Ahklak




Assalamu'alaikum Warahmatuhllahi Wabarakatuh.

Banyak kalangan Wanita-Wanita Muslimah tentang keyakinan dalam hatinya untuk memakai jilbab atau tidak. Wanita menentukan pilihan dengan menggunakan hatinya, mereka cenderung lebih kuat perasaan ketimbang Laki-Laki yang lebih cenderung menggunakan pikirannya berdasarkan logika untuk menentukan pilihan. Maka Wanita dengan sangat mudah dibujuk ketika ada seseorang yang bisa mengendalikan perasaannya.

Tidak ada seseorang yang bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya kecuali dirinya sendiri. Tapi, seseorang bisa menjadi alasan untuk seseorang berubah karena sesorang itu ada di hatinya. Jika ada seseorang yang malah menjauhkan kamu dari sesuatu hal yang baik, berarti dia bukan seseorang yang baik bagimu. Bagi Wanita-Wanita Muslimah menutup auratnya dari yang bukan muhrimnya dan bukan mahramnya adalah wajib dan jika tidak melakukannya dia berdosa, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, Amiinn.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu`min, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.[QS.Al-Ahzab:59]

"Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.[QS.An-Nur:31]


Sama halnya dengan Laki-Laki Muslimin tentang perkara disunat, entah belum di sunat dari kecil, entah dia ahklaknya kurang baik dan orang yang paling jahat sekalipun tetap harus disunat bagi orang-orang yang muslim, karena itu adalah yang membedakan orang-orang muslim dengan orang-orang non-muslim. Berjilbab adalah perkara yang wajib walapun dari kecil tidak memakai jilbab, walapun ahklaknya kurang baik, banyak berbuat dosa, tapi wajib baginya memakai jilbab. Biasakanlah dengan perkara-perkara yang baik, maka sesuatu yang baik akan selalu datang kepada kita. Karena buat kebaikan kita sendiri yang akan menyelamatkanmu dari siksa api neraka dan membawa kita kedalam Syurga-Nya Allah SWT.

Menurut pandangan Laki-Laki muslim yang baik akhlaknya, seorang Wanita lebih cantik sempurna dari pada sebelumnya ketika menggunakan jilbab, itu membuat Wanita begitu terhormat dan terjaga kehormatan dirinya. Begitu juga dengan suara mereka ketika berbicara mengundang fitnah, maka haruslah baik dan sebaik-baiknya Wanita-Wanita Muslimah adalah berada dalam rumah menjaga diri agar tidak menggundang Laki-Laki untuk melihatmu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Maka janganlah kalian melembut-lembutkan suara ketika berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”[Al Ahzab: 32]

“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”[Al-Ahzab:33].

Panasnya dunia tidak ada apa-apanya di akhirat kelak, karena lebih baik kamu tidak memilih kehidupan dunia yang sementara dari pada memilih kehidupan akhirat yang selama-lamanya. Karena seorang Wanita Muslimah akan menyeret anggota keluarga yang Laki-Laki bila tidak menutupi auratnya. Berarti tidak sayang dia dengan ayahnya, kakak dan adik Laki-Lakinya serta saudara-saudara Laki-Lakinya yang lain. Karena satu orang dari anggota keluarga yang Wanita tidak menutupi auratnya maka mereka sekeluarga termasuk orang-orang yang merugi di akhirat kelak.

Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.




Cinta Yang Sejati Adalah Cinta Yang Abadi




Assalamu'alaikum Warahmatuhllahi Wabarakatuh.

Perkara cinta memang suatu hal yang membuat kita tak bisa hidup tanpanya, tanpa cinta manusia tidak bisa merasakan satu dengan yang lainnya. Semua rasa cinta di alam semesta ini bersumber dari satu dzat Yang Maha Mengetahu isi hati yaitu Allah AWT dengan 99 nama-nama yang baik termasuk Ar Rahman الرحمن artinya Yang Maha Pengasih. Allah SWT memberikan rasa cinta kepada setiap makhluknya untuk diberikan kepada semua makhluk hidup yang lainnya agar terciptanya keharmonisan kehidupan. Allah SWT mendatangkan cinta kepada hati seseorang sesuai kehendak-Nya dan melenyapkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).”[QS.Ali-Imran:14]

"Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi penyanyang."[QS.Ali-Imran:31]

"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla." [HR. Ahmad].

Cinta bisa datang kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Cinta bisa hadir karena sering bersama, seperti suami-istri bagi mereka yang sudah menikah cinta adalah hal yang paling bertanggung jawab atas utuhnya dan eratnya keharmonisan rumah tangga. Semua anak terlahir dengan cinta dan kasih sayang orang tuanya, tapi beberapa pasangan suami-istri kehilangan cinta mereka, ketika mereka sedang diuji yaitu salah satunya dengan hadirnya seorang anak itulah mengapa banyak dari mereka bercerai, ada diantara anak-anak mereka yang ikut salah satu orang tuanya dan lebih tidak ber-peri-kemanusiaan dari mereka dengan mudahnya menelantarkan anaknya dan lebih rendah dari bintang dengan seenaknya mereka membunuh anak mereka, nazubilah. Semoga mereka bisa mempertanggung jawabkan atas dosa-dosa besar yang mereka perbuat sesungguhnya Allah SWT Maha Menerima Taubat.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”[QS.Ar Rum : 21] 


"Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan curu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah."(16: 72)


Menurut saya, cinta yang sesungguhnya adalah seseorang yang memberikan rasa cintanya untuk dirasakan kepada setiap makhluk hidup di dunia ini apa yang dirasakan didalam hatinya dengan pengorbanan tenaga dan waktu yang dimiliki sebagai bukti cintanya dengan batas-batas sewajarnya.
Kebanyakan dari manusia salah mengartikan cinta dengan suka, mengidolakan, dan nafsu sehingga mereka merasakan cinta dengan bentuk fisik saja. Mereka melihat apa yang mereka ingin lihat, tapi mereka tidak ingin melihat ke tidak sempurnaan seseorang. Saat itulah fikiran mereka tidak sejalan dengan hati mereka. Cinta palsu mereka menipu dirinya sendiri dari cinta yang sesungguhnya bersumber dari hati bukan dari fikiran yang mudah dipengaruhi orang. Biasanya pelakunya adalah para remaja dan orang-orang yang belum berfikiran dewasa. Padahal cinta datang karena rasa dihati, rasa saling memahami satu sama lain, rasa saling berbagi,  rasa saling perhatian, dan rasa saling ingin memiliki. Mereka Tidak melihat bahwa semua yang ada di alam semesta ini haruslah dicintai dengan se-sederhana  mungkin.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :"Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan Rasulnya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab/siksaan)-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."[QS.Al-Qur’an Surat At-Taubat:24]

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."[QS.Al-Baqarah:165]

Ada juga diantara manusia mencintai dengan sepenuh hati manusia yang lainnya sehingga mereka dengan bodohnya rela memberikan apa saja yang mereka miliki bahkan nyawanya sendiri. Padahal mereka hanya melakukan pekerjaan yang sia-sia. Sesungguhnya mereka akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT yang semuanya rasa cinta bersumber. Tidak baik kita mencintai manusia atau makhluk yang lainnya dengan berlebih-lebihan.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."[QS.An-Nahl:107]



"Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga)" [Qs.An Nuur:26].



Ada sebuah pepatah lama dalam bahasa Inggris yang berkaitan dengan cinta, yaitu: “You can buy sex but you cannot buy love”, “you can buy food but you cannot buy appetite”, “you can buy a house but you can by a home”. Yang artinya: “Anda dapat membeli sex tetapi anda tidak dapat membeli cinta, anda dapat membeli makanan tetapi anda tidak dapat membeli selera, anda dapat membeli sebuah rumah tetapi anda tidak dapat membeli ketentraman dalam keluarga”. Ini dapat diartikan bahwa cinta tidak dapat dibeli karena cinta sebenarnya datang dari Allah SWT.

Cinta adalah ujian bagi orang-orang yang beriman, Dia-lah yang dengan mudah membolak-balikkan isi hati. Hanya Allah SWT yang benar-benar tahu siapa saja dintara mereka yang menggunakan rasa cintanya dengan tepat pada kadar yang tidak berlebihan. Sudah seharusnya kita mencintai cinta sejati yang abadi yaitu hanya kepada Allah SWT yang semuanya bakal kembali kepada-Nya termasuk orang yang kita cintai sekarang. Cinta bisa datang kepada saja, tapi apabila kita mencintai kepada yang menciptakannya, maka semua cinta akan datang kepada kita tanpa kita sadari.


Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh.