Si Kaya vs Si Miskin


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Siapa yang lebih baik diantara keduanya? Perumpaan keduanya adalah bagaikan memikul air se’danau dan yang satunya memikul air se’ember. Kedua hal tersebut adalah ujian dari Allah SWT kepada orang-orang yang beriman. Bagi si kaya adalah bagaimana dia tidak pelit membagi airnya ke si miskin dan si miskin tidak meminta-minta kepada si kaya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,”[Al-Baqarah:155]

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan,”[Ali-Imran: 186]

"Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya, Dia memberi rezeki pada siapa yang dikehendakiNya dan Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa [QS.As-Syura:19]

"Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu [QS.Al Akabuut:62]


Kekayaan adalah hal yang diinginkan setiap orang di dunia ini kecuali orang-orang yang takut akan hari di hisabnya semua harta setiap manusia untuk apa harta yang dia gunakan selama hidup di dunia. Maka tidak baik bagi manusia berlomba-lomba menambah harta apabila sudah cukup baginya, sehingga membuatnya sibuk akan hal yang bersifat kedunian.Yang membuatnya lupa akan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu ibadah. Harta itu adalah titipan Allah SWT yang sewaktu-waktu bisa diambil kapapun sampai dengan cara dipaksa sekalipun. Yang terpenting bagi si kaya adalah banyak memberi lebih dari si miskin, meningkatkan kulaitas ibadah, karena tidaklah merugi perniagaan amal ibadah bagi perhitungan langit. Bagi sebagian dari si kaya takut berkurang hartanya jika keluarkan dijalan Allah SWT selama di dunia, padahal tidak bagi orang-orang yang beriman. Apakah hartanya akan membuatnya lupa kepada Allah SWT?

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan mereka berkata kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab. Katakanlah, " Sesungguhnya Tuhanku melapang rezeki (bagi siapa saja yang dikehendakiNya ). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan oleh apa yang mereka kerjakan dan mereka aman sesntosa di tempat yang tinggi ( dalam surga) [QS. Saba':35-37]

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati,”[Al-Baqarah:262]

“Katakanlah: “jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik,”[At-Taubah:24]

“Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,”[QS.Al-Baqarah:267]


Kemiskinan adalah hal yang paling ditakutkan setiap orang di dunia ini kecuali orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT dan yang mengerjakan amal sholeh sesungguhnya dia akan mendapatkan Syurga yang derajatnya tinggi di sisi-Nya. Tidak baik manusia itu mengeluh kepada Allah SWT padahal banyak diantaranya yang tidak melihat kepada yang lebih susah dari si miskin yang akan membuatnya bersyukur di setiap waktu. Padahal lebih mudah waktunya lebih banyak untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Bagi sebagian dari si miskin takut tidak bisa memenuhi kehidupan untuk esok hari padahal Allah SWT sudah mengatur setiap rezeki hamba-hambanya dengan seadil-adilnya dan bagaimana kita berdo’a dan berusaha. Apakah kemiskinan akan membuatnya jauh dari Allah SWT?.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?”[Al-An’am:53]

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan hamba-hambaNya ) lagi Maha Melihat [QS.Assyuraa:27]

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan,”[Al-Baqarah:245]

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,”[Al-Baqarah,:261]


Allah SWT memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan dan Dia akan mengabulkan do’a seseorang diwaktu yang tepat. Karena Allah SWT lebih tau apa yang baik bagi diri kita dan apa yang kurang baik bagi diri kita. Kerjakanlah sholat dan ibadah yang wajib da perhatikanlah amal-amal ibadah kita selama kita hidup di dunia, apakah lebih banyak atau lebih sedikit??!!.

Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.


No comments:

Post a Comment