Belajar Mengikhlaskan Sesuatu


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Sesuatu di dunia ini tidaklah pernah abadi. Semua akan kembali kepada asal mulanya penciptaan. Hanya Allah SWT yang meniadakan dan mewujudkan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Tidak ada bisa melawan kehendak-Nya seperti kematian. Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam Agama Islam, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang selalu ikhlas” [QS.Shaad: 82-83]

“Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).”[QS. Al-Anfaal:67].

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.'” [QS.Al-Baqarah:139]

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama” (QS.Az-Zumar:11)


Semua orang pasti pernah merasa kehilangan, entah itu harta benda, waktu yang tak pernah kembali, dan kehilangan orang yang sayangi dan cintai. Semuanya milik Allah SWT kepada-Nya semua kembali. Bagaimana kita bersikap mengikhlaskan atas ketetapan Allah SWT tersebut. Kalo kita taat pada Allah SWT pasti dalam hati kita penuh dengan keikhlasan. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).”[QS.Az-Zumar:2-3]

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”[QS. Huud:15-1].


“Berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai.”[QS.Ghafir:14]


Banyak dari mereka yang punya harta banyak tapi takut kehilangan. Maka mereka mencintai harta dengan berlebih-lebihan dengan mencarinya, mereka dapat apa yang mereka inginkan dalam kehidupan dunia, tapi enggan kepada kehidupan akhirat. Dengan demikian mereka lebih taat kepada harta dari pada Allah SWT, nauzubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.”[QS. Al-Israa':18-19]

“Pada hari itu -hari kiamat- tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.”[QS. asy-Syu’ara’: 88-89]

“Tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan amal untuk-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)
Bagi orang-orang yang beriman kehidupan dunia hanya tipu daya, bermain, dan sendau gurau saja. Mereka tidak takut kehilangan hartanya, mereka hanya takut kehilangan keimanan kepada Allah SWT, masha Allah. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”[QS. Asy-Syuuraa:20]

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.”[QS.Al-Baqarah:139]


"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka."[QS.Shad:82-83]

Perbanyaklah istighfar di sepanjang waktu. Semua yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah SWT, hanya orang-orang yang patuh pada perintah dan menjauhi larangan-Nya yang bisa mengikhlaskan segala kejadian yang terjadi dihidupnya, maka mereka termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment