Diam Itu Emas, Tak Selamanya Itu Emas


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Ketika kita tidak menemukan jawaban akan sesuatu, ketika kita sedang marah, ketika kita sedang sedih, lebih baik kita diam. Diam bukan berarti tidak tahu apa-apa, bukan berarti tidak peduli, bukan berarti sombong dan bukan berarti tidak mendengarkan perkataan orang. Diam itu berarti lisan tidak berbicara untuk tidak berkata dusta, mencela, ngomongin orang, mengadu domba, fitnah orang. Lebih baik kita diam untuk menghindari hal-hal buruk tersebut.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir.“ [QS.Qaf:16-18]

“Allah berfirman : "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."[QS.Qaaf:18]

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,”[QS. Al Qalam:10-11]

“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. “[QS. Az Zukhruf : 80]


Bila ada yang berbuat dengan perkataan buruk dan kotor pasti ada malaikat-malaikat yang mencatat tanpa meninggalkan setitik pun perkataan kita dan maka bersaksilah apa yang ada di tubuh kita, seperti tangan, kaki, hati, kulit-kulit kita dan mulut pun dikunci pada hari pembalasan. Tidak ada penolong yangakan datang termasuk teman-teman kita yang katanya setia, karena mereka semua sibuk tentang apa yang mereka kerjakan dan pertanggung jawabkan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).[QS. Yunus:61]

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." [QS. Al Jatsiyah : 28-29]

"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Q.S. Al Kahfi: 49]

“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” [QS.Fushilat:21]


Berbicaralah ketika memang dibutuhkan, bersaksi akan kebenaran, menjawab pernyataan yang sebenar-benarnya, menegakkan Agama Allah SWT bila orang-orang kafir tersebut telah melampaui batas. Tugas kita sebagai orang muslim adalah mencegah yang buruk dan menyuruh kepada kebaikan. Tak selamanya kita diam, bila ada yang menentang hukum-hukum Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: " Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”[QS. Al Isra':53]

“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dari padanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". [QS. Al Qashash:55]

“Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan." [QS. Al Mujadilah : 9]

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS: Ali Imran: 110].


Tidak ada manusia pun di dunia ini termasuk Para Nabi dan Rasul bersih dari perbuatan salah, tapi Allah SWT membersikan mereka sesuai kehendak-Nya kepada hamba-hambanya yang mau bertobat dan tidak mengulanginya lagi dikemudian hari.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.



No comments:

Post a Comment