Nikmat Terbesar Adalah Iman dan Islam


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Nikmat-nikmat di dunia ini adalah sebagian kecil dari nikmat surga. Tapi bedanya bersifat sementara, seperti 1 atau 2 tetes air yang jatuh kedalam tanah yang perlahan mengering. Bagi kebanyakan orang, nikmat yang berharga adalah harta, makanan, minuman, cinta, kasih sayang, ketampanan, kecantikan, kesehatan dan semua kenikmatan dunia yang bersifat umum. Oleh karna itu, kebanyakan orang memandang nikmat Iman dan Islam hanyalah nikmat yang paling kecil dari semua nikmat yang ada. Padahal apabila kita memahaminya di sisa umur kita, maka kita akan bersyukur sebanyak-banyanya, karena Allah SWT telah memberikannya tanpa kita meminta kepada-NYA.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”[QS.Al-Maa'idah:3]

Pernahkah kita berfikir sebagai seorang muslim bagaimana orang-orang yang tidak mengenal Iman dan Islam disepanjang hidupnya. Mereka hanya memikirkan bagaimana dia bisa sukses di dunia. Tidak terpikirkan dalam benaknya dan hatinya apa yang dia niatkan dan apa yang dilakukannya di dunia semata-mata adalah bentuk ibadah kita kepada Allah SWT. Walaupun mereka dikelilingi dengan kemewahan dalam hidup tapi tidak menjamin mereka mendapatkan ketenangan dalam hati dan jiwa. Karena tidak ada Iman dan Islam tertanam dalam hatinya. Banyak orang yang bunuh diri padahal menurut orang-orang kehidupan mereka sempurna tapi kita tidak pernah mengetahui isi  hati dan pikiran seseorang. Mereka menganggap Agama tidak ada yang benar. Bahkan dari mereka ada yang memusuhi Islam dan menebar fitnah kepada Islam karena Islam mengajarkan kepada kebenaran, kedamaian dan melawan kejahatan serta permusuhan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur-an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”[QS.At-Taubah: 33]

Seorang yang mempunyai Iman dan Islam pasti hidupnya tenang dan damai. Tidak ada rasa takut dalam hatinya dalam menjalani hidup ini karena Allah SWT selalu menjaga dia, bersama dia dan urusan dunianya akan dapat terselesaikan karna Iman dan Islam menjadi bagian dari hidupnya. Orang yang beriman akan selalu bersyukur di setiap harinya karena kita bisa hidup esok hari adalah sebuah nikmat yang luar biasa. Tidak ada rasa bersedih dalam hatinya apabila satu per satu dari kenikmatan dunianya Allah SWT ambil kecuali Iman dan Islam.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur-an) dan Hikmah (As-Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”[QS.Ali ‘Imran:164]

Begitupun dengan orang Islam bila tidak ada Iman sama halnya seperti orang yang tidak beriman. Mereka hanya mengaku-ngaku Islam tapi dalam praktek ibadahnya mereka lalai. Kebanyakan orang Islam tidak memikirkan nasibnya setelah dia mati. Dia hanya berfikir bagaimana caranya makan dan hidup enak. Sifat seperti ini bisa jadi karena kurangnya Iman atau Imannya sudah hilang. Mereka kurang belajar mengenal tauhid yaitu hanya Allah yang semua makhluknya bergantung kepada-NYA. Mendahulukan urusan dunia daripada urusan ibadah. Mereka itulah orang-orang yang fasik lagi munafik. Nauzubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” [Az-Zumar: 22]

Bagaimana dengan seorang mualaf yaitu orang yang ingin mencari tujuan hidup yang sebenarnya dan kemanahkah kita sesudah mati?. Kemudian mereka mengenal Iman dan Islam sepenuh hati serta mempraktekkan ibadahnya dengan sempurna. Bagaimana melihat perjuangan mereka yang rela meninggalkan Agama lamanya untuk masuk Islam. Mereka tidak peduli dengan orang tua mereka, saudara mereka mereka, kerabat mereka, tetangga mereka, dan teman-teman mereka yang mencela mereka atau mencaci maki mereka. Karena mereka telah beriman dan mengakui Islam sebagai sebenar-benarnya Agama dan membawanya kembali kepada jalan yang benar.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” [QS.Al-An’aam:125]

Ilmu agama adalah sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari karena apapun yang terjadi di kehidupan kita adalah sudah ditakdirkan Allah SWT. Apabila kita ingin selamat di dunia, kita harus meningkatkan kualitas ibadah kita agar Iman dan Islam dari dalam diri kita menjadi saksi atas diri kita sendiri dihari pembalasan nanti. Marilah tanamkan dihati kita keimanan yang kuat dan berjuanglah untuk Agama Islam supaya seluruh manusia di dunia ini mendapatkan nikmat Iman dan Islam sebagai bentuk cinta kita kepada Allah SWT dan Rasulnya.

Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment