Bekal Dunia dan Bekal Akhirat


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Hidup di ibaratkan sebuah perjalanan panjang yang memakan banyak waktu dan tenaga untuk sampai ke tujuan. Setiap kali kita bersinggah untuk mendapatkan bekal di suatu tempat untuk perjalanan selanjutnya. Kita tidak boleh membawa banyak bekal yang sia-sia yang akan memberatkan perjalanan kita untuk sampai ketujuan. Banyak hal-hal yang indah dalam perjalanan kita tapi tidak terlalu bermanfaat untuk dibawa. Bekal diperjalanan hanya untuk saat diperjalanan berbeda dengan bekal saat kita sampai kepada tujuan.

Bekal dunia adalah seperti makanan dan air yang kita masukan kedalam tubuh. Semuanya akan kita keluarkan lalu berproses lagi untuk dipergunakan seperti daur ulang. Begitupun dengan harta seperti emas dan uang yang akan terus berpindah pemilik dari orang sebelumnya ke orang selanjutnya. Setiap yang harta yang kita punya dulunya telah digunakan oleh orang lain dan akan dimiliki secara bergiliran tidak akan pernah menjadi milik kita selama-lamanya. Setiap makanan, minuman, harta benda, kendaraan, jabatan, rumah dan perhiasan dunia lainnya akan terus berputar prosesnya untuk dimiliki siapa saja yang Allah kehendaki. Apakah bekal dunia yang utama disisi Allah SWT?

Cobaan dan Azab


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Tidak ada makhluk di dunia ini yang luput dari pengawasan Allah SWT. Tapi Allah memberikan kepada manusia dan jin kebebasan berkehendak untuk melakukan apapun yang mereka ingin lakukan. Ada sebagian dari mereka beriman dan sebagian yang lain ingkar kepada Allah SWT. Padahal sudah diberikan peringatan mana jalan yang lurus dan mana jalan yang sesat oleh beberapa utusan yang datang kepada mereka pada tiap-tiap zaman. Entah itu orang yang sholeh maupun orang yang jahat akan merasakan ujian-Nya, supaya mereka dapat melihat hasil ujiannya dan hukumannya, mana yang mendapat nilai terbaik dan mana yang mendapatkan nilai yang terburuk. Maka untuk itulah mereka di uji dan di azab di dunia.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya, Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira, bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami?. Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu."[QS.AL-Ankabuut:2-4]

Agama Islam Tidak Mengenal Perayaan Tahun Baru Masehi


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Siapa yang tidak mengenal Tahun Baru Masehi Tanggal 1 Januari? Hampir semua orang di belahan dunia manapun mengenal tahun baru masehi tersebut pada abad ini. Perayaan tahun baru masehi ini datang dari budaya kaum nashrani di timur dan barat. Perayaan ini pertama kali dirayakan oleh orang-orang romawi. Awal masuk tahun baru masehi ini adalah bulan januari. Kata januari berasal dari kata Januarius, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua yang satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga disimpulkan dewa janus ini sebagai gerbang menuju tahun yang baru.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Hari kiamat tak bakal terjadi hingga umatku meniru generasi-generasi sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, seperti Persi dan Romawi?” Nabi menjawab: “Manusia mana lagi selain mereka itu?”[HR. Bukhari no.7319]

Takdir Planet Bumi Diciptakan Untuk Dihuni Manusia


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Bumi adalah satu-satunya planet yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta yaitu Allah SWT kepada umat manusia. Banyak para ahli astronomi berlomba-lomba untuk menemukan planet lain yang mirip dengan bumi atau bisa dihuni manusia. Menurut para ahli planet mars bisa dihuni manusia jika disana ditemukan air. Sesungguhnya hanya Allah yang maha tahu segala ciptaannya, yang menciptakan 7 lapis langit yang salah satunya kita berada di langit paling bawah. Tidak baik kita sudah dipercayakan oleh Allah menjadi pemimpin di bumi tapi kita malah mencari planet lain selain bumi. Allah SWT sudah menentukan bumi untuk dihuni manusia dan sudah dipersiapkan segala sesuatunya dengan lengkap untuk berlangsungnya kehidupan manusia di bumi.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di Bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”[QS Al Hadid:22]

Akhir Itu Lebih Baik Dari Permulaan


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Ketika seseorang hidup di dunia ini itu hanyalah permulaan perjalanan kehidupan seseorang untuk menuju kepada perjalanan kesudahan yang tiada akhir yaitu akhirat. Jadi bisa dibayangkan saat kita masuk sekolah dasar itu hanya permulaan untuk menuju sekolah tinggi yang menentukan kehidupan kita selanjutnya. Lebih baik bersusah-susah di awal dari pada bersusah-susah diakhir yang hanya menimbulkan kekecewaan karena kita tidak mungkin balik lagi kepada awal lagi. Itu sama saja rugi diakhir karena tidak bersungguh-sungguh diawal. Jangan harap kita tertawa dan bersenang-senang di awal karena siapa tau kita menangis-nangis dan menderita di akhir, barulah kita menyesali perjalanan di awal kita selama ini hanya sia-sia saat menuju perjuangan terakhir.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Demi waktu matahari terbit memancar, Tuhanmu tiada mengabaikan kamu dan tiada (pula) membenci, dan tentulah hasil (Akhirat) lebih baik untukmu daripada permulaan (dunia). Dan kelak Tuhanmu pasti menggembirakan kamu, hingga kamu berbahagia. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kebingungan, lalu Dia membimbingmu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia menjadikanmu kaya. Oleh karena itu, terhadap anak yatim, janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.. Dan terhadap pengemis, janganlah kamu berlaku kasar. Dan terhadap kebaikan Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya."[QS.Adh Dhuha:1-11]

Janganlah kita sia-siakan permulaan kita di dunia ini untuk hal-hal yang tidak menghasilkan nantinya di akhir yang kita akan kekal bersamanya yaitu akhirat. Tingkatkan ibadah kita terutama sholat lima waktu yang harus kita jaga karna itu sebagai modal yang banyak pahalanya saat yang lain kebayakan melalaikan/meninggalkan untuk dunia yang mereka kejar yang hasilnya pekerjaan dunia itu hanya mengantarkan sampai di liang kuburnya. Selagi kita masih dipermulaan kita masih bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kita sebelumnya. Sesunggunya Allah SWT yang membuat permulaan itu agar manusia mengisinya dengan ibadah dan kebaikan

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. [QS.Al-Anfal:29]

Cukup hanya Allah SWT yang menjadi saksi dari ibadah dan kebaikan yang kita kejakan. Tinggalkan perbuatan dosa dan keburukan yang masih kita tinggalkan selama masih di permulaan ini. Hanya punya Allah SWT yang awal dan yang akhir dan semuanya akan kembali kepadanya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dialah Allah, Al-Awwal (Yang Pertama) dan Al-Akhir (Yang Akhir), Azh-Zhahir (Yang paling atas) dan Al-Bathin (Yang paling bathin). Dan Dia 'Aliim (Maha mengetahui) terhadap segala sesuatu. [QS.Al-Hadid:3]


Lihatlah diri kita yang sebelumnya dan diri kita hari ini. Apakah kita lebih banyak melakukan kebaikan atau malah kita terus melakukan keburukan tanpa kita memperbaikinya?. Berbuat baiklah yang banyak kepada siapa saja tanpa mengharapkan kebaikan kembali. Tidak usah khawatir kita akan kehilangan segalanya di dunia ini karena bila kita mengharapkan apa yang ada di sisi Allah SWT maka kita akan mendapatkan segalanya yang lebih dari dunia ini yang hanya satu tetes yang jatuh kelaut.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.


Pantai Sawarna Yang Tak Boleh Terlewatkan


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Ada sebuah pepatah mengatakan; laut tidak akan pernah meninggalkan pantai. Salah satu nikmat alam yang luar biasa dari Allah SWT yang mencipatakan segala sesuatunya dengan berpasang-pasangan dan secara seimbang antara ciptaan yang satu dengan ciptaan yang lainnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah."[QS.Al-Mulk:3-4]

Laba dan Riba


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Banyak orang tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan keuntungan yang halal dan keuntungan haram. Mungkin sebagian orang ada yang sudah mengetahuinya tapi mereka tidak mengetahui azab yang akan diterimanya atau mungkin mereka mengabaikannya untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat demi untuk mengejar dunia atau tuntutan pekerjaan.


Contoh perbuatan riba; ketika kita hendak membeli sebuah barang dengan harga 50 juta lalu kita menjual kepada orang itu dengan harga 72 juta dengan begitu kita untung 22 juta. Tapi orang yang membeli ingin menyicilnya selama 1 tahun = 12 x cicilan dengan bunga 1% perbulan. Seharusnya pembeli membayar 6 juta perbulan menjadi 6,1 juta perbulan. Jadi labanya adalah 22 juta dan riba yang dimaksud dalam hal ini adalah bunga 1%=100 ribu per bulan menjadi 73,2 juta labanya. Belum lagi ada denda apabila telat bayar itu termasuk riba.

Tidak Ada Manfaat Meniru Hal Buruk


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Kebayakan dari kita meniru orang lain agar kita bisa menjadi seperti orang itu. Kita meniru sesuatu karena semua orang menirunya, padahal kita tidak tau apa dampak dari kita meniru tanpa didasari iman kepada Allah Azza Wazala. Ada beberapa orang bersaing untuk mengetahui siapa yang paling populer dikalangan manusia atau ingin dilihat dan diakui semua orang tentang keberadaannya dibandingkan orang lain. Mereka rela mengorbankan dan menghabiskan hartanya, waktunya, kesehatannya, bahkan orang lain bisa ikut menjadi korban. Dengan begitu mereka merasa bangga dengan apa yang dilakukannya, hanya demi kepuasan saja yang mendatangkan kerugian buat diri sendiri dan orang lain


Perkara lainya adalah makan-makan yang mewah yang menunjukan status derajat yang lebih tinggi diantara yang lainnya tanpa memikirkan saudara-saudaranya, tetangga-tetangganya, dan orang-orang yang kelaparan. Mereka telah berlebih-lebihan dalam bergaya hidup, padahal Allah SWT tidak meyukai orang yang melampaui batas. Mereka lupa akan suatu masa dimana semua perbuatan-perbuatan kita akan di hisab untuk dimintai pertanggung jawaban tanpa meninggalkan satu titikpun. Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah SWT, mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya serta menahan hawa nafsunya, maka syurga tempat tinggalnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.[QS.Al-An`aam:141]

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.[QS.Al-A’raaf:31]

’’Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. [QS.Muhammad:36]


Pada zaman yang semua masa peradaban manusia berada pada puncaknya saat ini. Seharusnya kita memiliki pemikiran dan akhlak yang lebih baik dari masa-masa peradaban manusia sebelumnya. Bukannya malah kembali mengulang kembali kesalahan-kesalahan yang diperbuat pada masa lalu yang sebagai dari mereka telah binasa akibat perbuatan-perbuatan mereka yang melampaui batas.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”[QS. Al Maa’idah:77]

“Dan berapa banyaknya umat-umat yang Telah kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, Maka mereka (yang Telah dibinasakan itu) Telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.”[QS.Qaaf:36-37]

"Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)". [Al A'raf/7:64]


Janganlah kita tertipu pada tipu daya setan serta hawa nafsu yang tidak baik. Seperti halnya pada anak remaja zaman sekarang, menganggap pacaran adalah hal yang wajar. Lalu orang yang tidak memiliki pacar direndahkan sebagai julukan “Jones” atau “Tidak laku”. Padahal sesuatu hal pacaran itu adalah mendekati zina yaitu dosa besar. Mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya? Kebanyakan remaja sekarang lebih memilih mengikuti budaya barat yang tidak mengenal ajaran Agama Islam sejak mereka lahir. Bersentuhan dengan lawan jenis sudah hal yang biasa pada zaman sekarang. Tidaklah pantas seorang muslim sejak lahir memperkarakan hal pacaran itu sebagai sesuatu yang ringan padahal itu sesuatu yang berat disisi Allah SWT. 


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”[QS.Al-Israa’:32]

“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.”[QS.An-nur:15]

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”[QS.Al-A’raaf:96]


Dalam Islam hanya diperbolehkan Ta’aruf atau pengenalan. Bila seorang Laki-laki dan perempuan sudah merasa cocok sama pasangannya, lalu sudah balig dan sudah siap lahir dan batin maka segeralah menikah untuk menghindari fitnah. Itulah adalah lebih baik dari pada hanya bermain-main dalam suatu hubungan yang tidak jelas mau dibawa kemana seperti halnya pacaran yang menimbulkan kerugian antara pasangan.

Banyak kerugian ketika hanya mengikuti hawa nafsu saja. Ketika akal dan hati nurani tidak bisa lagi mengendalikan hawa nafsu maka setiap perbuatan yang salah ataupun dosa-dosa kecil dan besar sekalipun dianggap biasa aja. Nauzubilah. Justru tekanan hidup lebih berat karna memikirkan hal-hal dan kata-kata orang lain yang tidak baik. Orang-orang pintar butuh ilmu untuk dunia dan orang-orang yang beriman butuh ilmu untuk akhirat. Lebih baik kita menahan diri dari hawa nafsu yang sementara didunia dari pada kita menahan siksa selama-lamanya diakhirat.


Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Toleransi Umat Islam Terhadap Agama Non-Islam


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Suatu agama pasti memiliki acara keagaamaan yang dianggap penting bagi suatu ajaran agama. Ada juga perayaan-perayaan keagamaan untuk maksud dan tujuan tertentu. Perlu diketahui bahwa suatu agama memiliki batas-batas tertentu untuk keikutsertaan dalam acara atau perayaan agama lain. Tidak ada agama yang membolehkan umatnya mempercayai dan mengikuti ajaran agama lain karna itu dapat merusak keimanan seseorang terhadap agamanya sendiri. Terlebih lagi mengikuti setiap acara atau perayaan keagamaan lain, itu berarti mengakui agama yang lain itu sama dengan agamanya sendiri, maka orang tersebut sudah berkeyakinan lebih dari satu agama.

Perniagaan Yang Berlipat Ganda


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Menurut sebagian orang perniagaan pasti ada yang merugi seperti jual beli. Rela kelelahan bekerja dari pagi sampai malam demi keuntungan dunia saja. Banyak dari mereka merugi, bangkrut, banyak utang, akibat perniagaan mereka. Dampaknya bagi sebagian yang lain tidak mempedulikan yang halal dan haram serta berlaku curang yang tepenting mendapat keuntungan yang besar didunia. Mereka terus berlomba-lomba siang dan malam mengumpulkan harta demi dirinya sendiri tanpa mempedulikan harta yang dimilkinya itu sewaktu bisa diambil ataupun dipaksa oleh Allah SWt.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.”[QS. ar-Ruum:7]

Menangis Bukan Berarti Cenggeng



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Menangis disini bukan tentang kehilangan barang, kehilangan pacar, di buly teman, di khianati, di campakan, ataupun di siram air panas. Menangis adalah hal yang manusiawi bahkan sejak lahir kita sudah bisa menangis. Manusia yang tidak menangis dan menyesali karena perbuatannya berarti hatinya keras seperti batu. Manusia menangis menunjukan betapa lemahnya kita dihadapan Allah SWT.

Menangis melunakkan kotoran-kotoran hati yang mengumpal seperti batu, menangis perumpaan seperti air yang keluar dari celah-celah batu yang mengikis perlahan-lahan bagaikan butiran-butiran garam yang larut dalam air. Seseorang yang tidak bisa menangis berarti orang tersebut tidak menyesali dosa-dosanya dan tidak takut kepada azab yang menimpah orang-orang terdahulu sebagai balasan atas perbuataanya.

Tipu Daya Syaithan Tak Kita Sadari


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Tidak ada manusia yang luput dari gangguan syaithan. Syaithan adalah makhluk dari golongan jin dan manusia dibalik sifat jelek keduanya. Mereka selalu menjauhkan kebenaran kepada kemusyrikan dan kesesatan yang nyata tanpa kita sadari. Tugas kita sebagai orang muslim jadikan mereka musuh-musuh yang harus diperangi dalam diri kita sendiri, sehingga manusia terhindar dari perbuatan keji dan ingkar kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Demikianlah Kami telah menjadikan bagi setiap nabi itu musuh berupa setan-setan dari jenis manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”[QS.Al-An’am :112).

Seperti manusia pertama yaitu Nabi Adam as bersama istrinya terbujuk rayuan syaithan untuk membangkang perintah Allah SWT sampai pada keturunannya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”[QS.Al-A’raf:19]

“Maka syaithan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya: “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”, Maka syaitan membujuk keduanya (untuk makan memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua”[QS.Al-A’raf:20-22]

“Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” [QS.Al-A’raf:23]

“Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.“[QS. Al-A’raf:24-25]

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”[QS.Al-A’raf:26)

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. “[QS. Al-A’raf:27]

Pada zaman modern dan globalisasi seperti sekarang. Banyak dari manusia tanpa sadar telah mengikuti langkah-langkah syaithan untuk menjauhkan manusia dari ketaatan kepada Allah SWT serta melanggar larangan-larangan-Nya yang dianggap wajar pada zaman sekarang. Ketika manusia kurang ilmu Agama dan akhlak yang buruk, syaithan semakin sukses dengan pekerjaan menggoda manusia karena mudahnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Allah SWT berfirman: Wahai orang-orang beriman, masuklah kalian ke dalam islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu bagi kalian adalah musuh yang nyata [QS.Al-Baqarah:208).

Tanpa syaithan bujuk manusia, manusia sendiri sudah memilih jalannya kepada hal-hal yang buruk seperti, berbohong, mencari kelemahan orang, sombong, takabur, mabuk, berjudi, berzina, tidak berbuat baik kepada manusia, tidak mengajak manusia kepada kebenaran, dan terlebih meninggalkan sholat 5 waktu yang sudah wajibkan bagi orang muslim. Manusia terkadang mengikuti aturan-aturan yang di buat para pendahulunya, padahal itu sesuatu yang buruk. Tapi perbuatan itu sebagai hal wajar dan terkadang dibiarkan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji”. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” [QS.Al-A’raf:28]

Berikut contoh langkah-langkah syaithan yang terjadi dalam masyarakat umum;
Pertama, ketika ada seorang laki-laki berkenalan dengan seorang wanita di dalam sebuah restoran, maka syaithan membujuknya untuk makan bersama, lalu keluarlah kata-kata manis dari mulut laki-laki untuk merayu wanita itu sampai wanita itu terbuai rayuan laki-laki itu.

Kedua, sejak saat itu tejalinlah asamara diantara keduanya, lalu syaithan membumbui asmara dengan berlebihan sehingga laki-laki itu mengajaknya untuk main kerumahnya agar suasananya lebih sepi. Sampailah pada rumah laki-laki itu, lalu mereka berdua berpacaran.

Ketiga, Setiap hari mereka berpacaran dirumah laki-laki itu, lalu syaithan membisikkan untuk pacaran didalam kamar agar tidak ada yang mengganggu, segeralah mereka menuju kamar. Akhirnya mereka melakukan hal yang harusnya tidak dilakukan kepada pasangan yang belum menikah.

Keempat, Sampai suatu ketika wanita tersebut hamil. Lalu dibisikan lagi oleh syaithan untuk menggugurkan kandungannya. Tapi wanita itu tidak mau melakukan hal tersebut, wanita itu ingin si laki-laki bertanggung jawab dan menikahinya. Tapi syaithan membisikan kepada laki-laki tersebut untuk tidak menikah di umur yang masih muda kejar dulu impianmu.

Kelima, Wanita ini terus menerus minta dinikahkan, tapi laki-laki tersebut menjauhi wanita tersebut. Wanita itu bilang ingin memberitahukan kepada orang tuanya bahwa dia hamil dan laki-laki tersebut yang melakukan. Syaithan membujuk kepada laki-laki tersebut untuk membunuh wanita tersebut pada malam hari dirumahnya agar tidak ada orang yang melihatnya dan membuang mayatnya ke dalam jurang. Lalu terjadilah pembunuhan berencana itu.

Itulah langkah-langkah syaithan yang nyata tanpa kita sadari. Bagaimana syaithan tidak dengan langsung dalam menjalankan tugasnya, tapi dengan cara perlahan-lahan. Sehingga manusia jauh dari nilai-nilai Agama. Semoga kita menyadari akan hal itu dan merubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan Allah SWT menuntun kita kejalan yang lurus supaya kita beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin.


Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jangan Suka Meremehkan Orang Lain


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk sebaik-baiknya. Memang terdapat perbedaan antara penciptaannya, tapi perbedaan diciptakan untuk saling menghargai satu sama lain bukan untuk merendakan orang lain.

Mungkin bisa jadi orang yang dulunya nakal, di masa depan dia akan menjadi orang sukses yang tak pernah dibanyangkan oleh orang lain. Atau mungkin diwaktu sekarang ketika kita menolong orang lain mungkin di masa akan datang orang tersebut akan menolong kita. Entah disuatu tempat kita bertemu dengan orang yang menurut kita tidak baik padahal dia adalah seorang yang hebat yang mengkin saja beliau memberikan pekerjaan kepada kita. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, jangan melihat orang tersebut, tapi lihat perilaku dan tutur bahasanya. Yang kita harus lakukan adalah menebarkan kebaikan kepada setiap makhluk hidup yang ada.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”[QS.Al Hujurat:11]

Kejujuran Adalah Barang Mahal


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Kejujuran datang dari hati nurani yang siap menerima masalah-masalah yang datang, terutama jujur pada diri sendiri. Tapi terkadang kejujuran itu tidak terbuka karena sebab dan akibat yang di tutupi dengan kebohongan. Semuanya tergantung kepada nilai-nilai agama yang kita dapatkan sewaktu kecil dan ajaran yang diberikan oleh orang tua, orang terdekat kita, guru-guru kita, dan lingkungan.


Tidak ada orang di dunia ini yang tidak pernah berbohong. Alasannya untuk iseng-iseng saja, untuk menutupi kesalahan diri sendiri ataupun orang lain, bahkan untuk mencari keuntungan pribadi atau menipu. Inilah salah satu sifat syaitan yaitu berkata dusta. Kebanyakan dari mereka terdidik dari kecil sampai remaja untuk berbohong. Misalkan; ada sesorang anak membuat kesalahan seperti memecahkan gelas di dapur, lalu ketika di tanya oleh orang tuanya tentang gelas yang pecah itu anak itu menjawab, “tadi ada kucing yang naik atas rak dapur, lalu kucing itu mendorong gelasnya sampai terjatuh”. Orang tua biasanya langsung memarahi anaknya ketika berbuat kesalahan yang sebenarnya tidak harus sampai dimarahi, tapi seharusnya dinasehati agar lebih berhati-hati. Sehingga anak tersebut terdidik menutupi kesalahan dengan berbohong dari hal yang kecil.

Ketika dewasa seorang anak akan mencari kesenangan di luar rumah bersama teman-temannya. Ketika anak itu main sampai larut malam, orang tua biasanya memahari anak tersebut bahkan sampai memukulnya. Maka kebanyakan dari mereka berbohong ketika izin keluar rumah dengan alasan belajar kelompok, membantu pekerjaan teman, membeli makanan atau minuman. Mereka berbohong agar di izinkan keluar rumah. Tugas orang tua adalah harus berkomunikasi dengan anak tersebut tentang apa yang dilakukannya selama dia beraktifitas dengan bahasa yang lembut, beritahu tentang hal-hal baik dan hal-hal yang tidak baik jika dilakukan. Jangan dulu dimarahi, tapi dengarkan alasannya kenapa dia pulang larut malam. Berikan norma-norma Agama yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua agar anak tersebut tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

Di zaman modern ini terutama di Indonesia, banyak orang-orang yang berpendidikan tinggi, tapi mereka tidak malu untuk korupsi, mempermainkan timbangan, mengambil untung yang besar. Terutama para pemimpin yang memberikan janji dan mendapat amanat rakyat lalu dia korupsi. Mereka tidak peduli kepada orang lain, yang penting mereka dapat uang, masa bodo sama yang lain. Inilah penyakit orang-orang yang tidak memiliki iman terhadap Allah SWT, padahal Dialah yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Di Indonesia tidak pernah kekurangan orang pintar tapi seringkali kekurangan orang jujur. Padahal kejujuran akan membawa kepercayaan orang lain.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam.”[QS.Al-Muthaffifîn:1-6]

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."[QS.Al-Baqarah:188]

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." [QS. Al-Anfal Ayat 27]


Bangsa yang maju adalah bangsa memiliki pemimpin dan rakyat yang jujur serta pemimpin-pemimpinnya membawa amanah rakyat serta rakyat yang selalu mendo’akan para pemimpinnya supaya mereka bisa memimpin dengan jujur, adil, dan bijaksana.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Belajar Mengikhlaskan Sesuatu


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Sesuatu di dunia ini tidaklah pernah abadi. Semua akan kembali kepada asal mulanya penciptaan. Hanya Allah SWT yang meniadakan dan mewujudkan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Tidak ada bisa melawan kehendak-Nya seperti kematian. Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam Agama Islam, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang selalu ikhlas” [QS.Shaad: 82-83]

“Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).”[QS. Al-Anfaal:67].

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.'” [QS.Al-Baqarah:139]

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama” (QS.Az-Zumar:11)


Semua orang pasti pernah merasa kehilangan, entah itu harta benda, waktu yang tak pernah kembali, dan kehilangan orang yang sayangi dan cintai. Semuanya milik Allah SWT kepada-Nya semua kembali. Bagaimana kita bersikap mengikhlaskan atas ketetapan Allah SWT tersebut. Kalo kita taat pada Allah SWT pasti dalam hati kita penuh dengan keikhlasan. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).”[QS.Az-Zumar:2-3]

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”[QS. Huud:15-1].


“Berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai.”[QS.Ghafir:14]


Banyak dari mereka yang punya harta banyak tapi takut kehilangan. Maka mereka mencintai harta dengan berlebih-lebihan dengan mencarinya, mereka dapat apa yang mereka inginkan dalam kehidupan dunia, tapi enggan kepada kehidupan akhirat. Dengan demikian mereka lebih taat kepada harta dari pada Allah SWT, nauzubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.”[QS. Al-Israa':18-19]

“Pada hari itu -hari kiamat- tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.”[QS. asy-Syu’ara’: 88-89]

“Tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan amal untuk-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)
Bagi orang-orang yang beriman kehidupan dunia hanya tipu daya, bermain, dan sendau gurau saja. Mereka tidak takut kehilangan hartanya, mereka hanya takut kehilangan keimanan kepada Allah SWT, masha Allah. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”[QS. Asy-Syuuraa:20]

Katakanlah, ‘Apakah kalian memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, bagi kalian amalan kalian dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.”[QS.Al-Baqarah:139]


"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka."[QS.Shad:82-83]

Perbanyaklah istighfar di sepanjang waktu. Semua yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah SWT, hanya orang-orang yang patuh pada perintah dan menjauhi larangan-Nya yang bisa mengikhlaskan segala kejadian yang terjadi dihidupnya, maka mereka termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang Dianggap Baik Belum Tentu Baik


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Sesuatu yang menurut kita baik terkadang tidak begitu baik terhadap diri kita. Yang kita tau bahwa kesenanganlah yang membuat kebahagian dan kesusahan yang membuat kesengsaraan. Padahal mereka yang biasa hidup dengan kesenangan belum tentu membuat kehidupanya tenang dan damai. Mereka dikelilingi dengan kemewahan yang terkadang membuatnya terlena dan berlebih-lebihan akan suatu hal. Mereka lebih cenderung menjauh dari keluarga dan lingkungan sekitar. Bila suatu saat mereka kehilangan segalanya, disaaat itu juga mereka tidak siap pada kenyataan hidup dan kehancuran hidupnya . Sedangkan mereka yang biasa hidup dengan kesusahaan memperoleh kebahagian cinta dan kasih sayang dari semua orang yang membuat kehidupannya tenang dan damai. Mereka dikelilingi kesederhanaan yang membuatnya lebih dekat kepada keluarga, lingkungan sekitar, tidak berlebihan-lebihan akan sesuatu hal dan bisa lebih menghargai orang lain. Semuanya adalah ujian bagi orang-orang yang beriman.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.[QS.Al-Ankabut:2-3]

Rokoklah Yang Menghisapmu


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Rokok termasuk dari Khobaits ( sesuatu yang buruk dan jelek ), karena rokok adalah produk berbahaya dan adiktif, serta mengandung 4000 zat kimia, di mana 69 di antaranya adalah karsinogenik (pencetus kanker). Sesuatu yang tidak dimulai dengan mengucapakan bismilah den menghakhiri dengan alhamdulilah pasti itu sesuatu yang buruk. Tidak ada orang yang merokok mengucapkan bismillah saat memulai merokok dan selesai merokok mengucapkan alhamdulilah.

Apalagi anak mudah zaman sekarang sudah banyak yang merokok akibat pergaluan dan melihat orang tua merokok. Semuanya berawal dari merokok lalu mencoba hal yang lebih nikmat lagi dari rokok sampai minum-minuman bahkan sampai narkoba. Itulah langka-langka setan, semua bertahap dari yang ringan sampai yang berat tanpa mereka sadari. Saya tidak merokok, makanya saya tidak terjerumus dalam hal-hal kenikmatan dunia yang merugikan tubuh. Semua tergantung pada pengendalian diri, jadi diri sendiri. Jika sejak dini mengenal hukum-hukum Agama pasti kehidupannya tentram.

Diam Itu Emas, Tak Selamanya Itu Emas


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Ketika kita tidak menemukan jawaban akan sesuatu, ketika kita sedang marah, ketika kita sedang sedih, lebih baik kita diam. Diam bukan berarti tidak tahu apa-apa, bukan berarti tidak peduli, bukan berarti sombong dan bukan berarti tidak mendengarkan perkataan orang. Diam itu berarti lisan tidak berbicara untuk tidak berkata dusta, mencela, ngomongin orang, mengadu domba, fitnah orang. Lebih baik kita diam untuk menghindari hal-hal buruk tersebut.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir.“ [QS.Qaf:16-18]

“Allah berfirman : "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."[QS.Qaaf:18]

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,”[QS. Al Qalam:10-11]

“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. “[QS. Az Zukhruf : 80]


Bila ada yang berbuat dengan perkataan buruk dan kotor pasti ada malaikat-malaikat yang mencatat tanpa meninggalkan setitik pun perkataan kita dan maka bersaksilah apa yang ada di tubuh kita, seperti tangan, kaki, hati, kulit-kulit kita dan mulut pun dikunci pada hari pembalasan. Tidak ada penolong yangakan datang termasuk teman-teman kita yang katanya setia, karena mereka semua sibuk tentang apa yang mereka kerjakan dan pertanggung jawabkan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).[QS. Yunus:61]

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." [QS. Al Jatsiyah : 28-29]

"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Q.S. Al Kahfi: 49]

“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” [QS.Fushilat:21]


Berbicaralah ketika memang dibutuhkan, bersaksi akan kebenaran, menjawab pernyataan yang sebenar-benarnya, menegakkan Agama Allah SWT bila orang-orang kafir tersebut telah melampaui batas. Tugas kita sebagai orang muslim adalah mencegah yang buruk dan menyuruh kepada kebaikan. Tak selamanya kita diam, bila ada yang menentang hukum-hukum Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: " Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”[QS. Al Isra':53]

“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dari padanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". [QS. Al Qashash:55]

“Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan." [QS. Al Mujadilah : 9]

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS: Ali Imran: 110].


Tidak ada manusia pun di dunia ini termasuk Para Nabi dan Rasul bersih dari perbuatan salah, tapi Allah SWT membersikan mereka sesuai kehendak-Nya kepada hamba-hambanya yang mau bertobat dan tidak mengulanginya lagi dikemudian hari.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.



Surga dan Neraka



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.



Allah SWT menciptakan Surga (Al-jannah) dan Neraka (Annar) untuk menguji hamba-hambanya. Manusia adalah hamba yang paling sempurna dari semua ciptaan-Nya. Tidak ada seorang manusia pun yang tidak ingin masuk Syurga dan tidak ada seorang manusia pun yang ingin masuk neraka. Jika amal-amal kita baik dan banyak maka kita ada jaminan masuk Syurga dan jika amal-amal kita buruk dan sedikit maka ada jaminan kita masuk neraka.


Sejak penciptaan Nabi Adam as, Surga dan Neraka sudah dulu tercipta. Para Malaikat dan Iblis adalah makhluk pertama dan kedua sebagai penduduk Syurga. Begitupun dengan manusia, kampung hamalan kita bukan di dataran bumi tapi adalah Surga, sudah sepantasnya kita belomba-lomba kembali pulang menuju kampung halaman yaitu Surga dengan bekal amal-amal yang baik dan banyak.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS Ali Imran:133]


"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya." [QS.Al-Baqoroh:82]



"Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah), berada dalam surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian”).[QS.Al-Waqi’ah:11-14]



“Di antara pohon bidara yang tidak berduri. Dan pohon pisang yang bersusun-susun. Dan naungan yang terbentang luas. Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak terputus dan tidak terlarang. Dan hamparan yang ditinggikan. Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan mereka (bidadari) dengan kejadian (istimewa). Dan Kami (Allah) jadikan mereka sentiasa perawan. Penuh kasih sayang lagi sebaya.”[QS.Al-Waqi’ah:28-37]



Dalam Surga ada 8 tingkatan yaitu Surga Firdaus, Surga Adn, Surga Na’im, Surga Ma’wa, Surga Darussalam, Surga Daarul Muqomah, Surga maqoomul Amin, dan Surga Khuldi. Surga diberikan tingkatan agar manusia lebih berusaha lagi menggapai Surga yang paling tinggi, sehingga manusia terus menurus berbuat baik dan memperbanyak ibadah dan kehidupan dunia hanyalah untuk ibadah kepada Allah SWT.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya”.[QS.Al- Mu'minuun:9-11]


“(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )”.[QS.Thaaha:7]



“Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan”.[ QS.Al Hajj:56]



“Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan”.[QS.As- Sajdah:19]



“Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus”.[QS.Yunus:25]



“Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya”.[QS.Faathir:34-35]



“sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)”.[QS.Ad Dukhan:51]



“Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.[QS.Al Furqaan:15]




Iblis adalah penguni Neraka yang kekal akibat rasa sombongnya terhadap manusia pertama yaitu Nabi Adam as, bagaimana Iblis tidak menghormati Nabi Adam as, lalu yang membuat Allah SWT marah dan Iblis memohon untuk memanjangkan umurnya sampai hari kiamat agar menyesatkan manusia sejauh-jauhnya. Tapi, tidak bagi orang-orang yang beriman yang dikaruniakan rahmat dari Allah SWT.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dlm neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, & tak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” [QS. Ali Imran:192]


“….Maka takutlah kalian kepada Neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan bebatuan….”[QS. Al-Baqarah: 24]



”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” [QS. Ali Imran:131]



“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab…”[QS. An-Nisaa’: 56]


Dalam Neraka ada 7 tingkatan yaitu Neraka Huthamah, Neraka Hawiyah, Neraka Jahannam, Neraka Jahim, Neraka Saqar, Neraka Sa'ir, Neraka Wail. Neraka diberikan kepada orang-orang yang lalai akan perintah dan larangan Allah SWT serta lebih condong ke hal kedunian.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah Dan tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan yang (membakar tembus) sampai ke hati Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka diikat) pada tiang-tiang yang panjang.”[QS.Al-Humazah:4-9]


“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”[QS.Al Qari’ah:6-9]
“Dan Kami tampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.”[QS. Al-Kahfi: 100]


“dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat"[QS:As-Syu'araa:9]


“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?”[ Surat Al-Muddatstsir:26-27]


“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api menyala-nyala (Neraka)”. [QS.Surat An-Nisa':10]

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”[QS. Al-Muthaffifin:1-3]

Bagi manusia yang masih hidup agar untuk berfikir tentang tempat kembali yang baik, hanya ada satu jalan yang lurus yaitu tunduk kepada Allah SWT dan bagi manusia berfikir hanya bersenang-senang dunia di sediakan tempat kembali seburuk-buruknya. Jauhilah apa yang dilarang oleh Allah SWT itu pasti adalah sesuatu yang baik buat diri kita, jangan mengeluh karena hidup ini adalah perjuangan, setiap hari penuh tantangan, penuh penderitaan, tapi penuh demngan hikmah demi meraih kemenangan yang abadi.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh


Sholat dan Sabar



Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Ketika seseorang diberikan ujian oleh Allah SWT, ada yang bersyukur dan ada pula yang mengeluh. Padahal ujian datang belum tentu datang dari Allah SWT, Tapi akibat perbuatan dosa-dosa orang itu sendiri yang menyebabkan seseorang itu terkena musibah. Ada orang yang ketika dia terkena musibah banjir, lalu orang itu menyalahkan Allah SWT karena menurunkan air hujan terus menerus padahal orang tersebut banyak membuat kerusakan lingkungan yang dampaknya merugikan diri sendiri dan orang lain. Bisa jadi musibah itu adalah sebuah kebaikan bagi sebagian yang lain, air hujan itu menyuburkan tanaman-tanaman yang membawa manfaat kepada manusia.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS.Al-Baqarah:277]

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,”[QS.A- Baqarah:45]


Perintah Sholat adalah keutamaan yang paling tinggi dari semua ibadah-ibadah, karena amal yang akan ditanyakan pertama kali adalah amalan sholat. Bagaimana Allah SWT mengutus jibril untuk menjemput langsung Nabi Muhammad SAW untuk di Isra’ dan Mi’raj untuk mendapat perintah sholat langsung dari Allah SWT. Begitu mulianya perintah sholat sampai Nabi Muhammad SAW menerima langsung dari Allah SWT tanpa perantara Malaikat Jibril as seperti wahyu-wahyu yang diantarkannya ke dalam Qolbu Rasullulah SAW.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[Q.S Al Isra:1]

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [QS.An-Nisa':103]

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah.” [QS.Al-Maidah:6]

“Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”[QS.Hud:114]

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.”[QS.Thaha:14]

Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujud-lah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan.”[QS.Al-Hajj:77]


Tapi, dizaman sekarang orang dengan sengaja meninggalkan sholat bahkan ada niat untuk tidak mengerjakan sholat, padahal sholat itu gratis hanya tinggal kita mau apa nggak mendapat tiket ke syurga secara gratis. Demi tiket konser di bela”in sampai nabung, minjem temen, dan kerja lebih keras, itulah ironi diakhir zaman ini. Sholat 5 waktu terdiri dari 17 rakaat, Isya’: 4 rakaat, Subuh:2 rakaat, Dzhur: 4 rakaat, Ashar: 4 rakaat, dan Margrib: 3 rakaat. Mengerjakan sholat minimal 10 menit x 5 = 50 menit dari waktu sehari yang Allah SWT berikan adalah 24 jam 1440 menit. Apakah rugi waktu kita 50 menit untuk beribadah kepada Allah SWT?. Sesungguhnya hanya orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan yang membuat dirinya sibuk tentang perkara dunia. Nazubilah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[QS.al‘Ankabut:45)

“Apakah yang menyebabkan kalian masuk ke dalam neraka saqor, mereka menjawab, kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” [QS.Al-Mudatsir:42-43]

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta)mereka, melainkan dengan rasa enggan.” [QS.At-Taubah:54]

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturut-kan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kerugian.”[QS.Maryam:59]


Allah menjadikan Sholat dan Sabar sebagai penolong bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya. Mudah bagi Allah SWT meniadakan semua musibah menjadi anugrah, tapi Allah SWT ingin melihat manusia belajar dari musibah yang datang dan mengambil pelajaran dari semua peristiwa yang sedang terjadi ataupun yang telah tejadi sehingga kita mendapat hikmah dibalik peristiwa yang tejadi.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. [Al-Baqarah:45-46]

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah swt senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar“. [QS.Al-Baqarah: 152-153]


Allah SWT Maha Adil terhadap ciptaan-Nya, Dia akan memelihara semua ciptaan-Nya, jaganlah kita takut kita kekurangan harta dan mencari secara berlebihan sehingga kita melalaikan kewajiban sholat 5 waktu. Bagi laki-laki adalah wajib sholat diawal waktu berjamaah dimasjid, bagi wanita lebih baik dirumah agar tidak menjadi pusat perhatiaan dan tidak di ganggu. Bila wanita ingin sholat di masjid haruslah ditemani oleh mahramnya/keluarganya.


Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.

Hati Nurani dan Fikiran


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Setiap Manusia memiliki 2 hal yang mengendalikan dirinya yaitu hati nurani dan fikiran. Hati nurani berasal dari hati yang paling terdalam berhubungan dengan jiwa mewakili semua perasaan yang ada. Bisa disebut juga dengan EQ kecerdasaan emosional. Hati nurani adalah cerminan diri dari jiwa yang bersih yang dimiliki setiap manusia sewaktu dia dilahirkan ke dunia ini. Seiring dengan beranjak dewasanya seseorang, kebayakan manusia tidak menggunakan hati nuraninya untuk menentukan hal-hal baik di kehidupan sehari-sehari. Kebanyakan dari manusia lebih condong ke hawa nafsu yang tidak baik yang ada di dalam dada yang menjerumuskan kepada sesuatu hal yang negatif yang merugikan dirinya sendiri. Peran hati nurani adalah mengembalikan diri pada keadaan awal dia dilahirkan, tersucikan dengan cara memperbanyak istighfar disetiap waktu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” [QS. Asy-Syams:9-10]


“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” [QS.Al-Hajj:46]



“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [QS. Al-Isra`: 36]



Pikiran berasal dari dalam otak manusia yang berperan menerjemahkan pola sebuah logika-logika berfikir. Bisa di sebut juga dengan IQ kecerdasan berfikir. Namun pikiran terkadang terpengaruh perasaan yang ada dihati. Contohnya: Ada sebuah kejadian dijalan, ketika sesorang pejalan kaki ditabrak oleh sebuah kendaraan, pada saat itu kita berada tidak terlalu jauh dari tempat kejadian, tersirat dalam pikiran untuk menolong orang tesebut sebab kalo tidak ditolong bisa fatal akibatnya, tapi pada saat itu juga perasaan kita bermain, untuk tidak menolongnya karena alasan terburu-buru, tidak kenal, nanti juga ditolong orang lain dengan alasan itulah perasaan di hati untuk tidak menolongnya, lalu fikiran kita mengikuti perasaan hati itu.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. “[QS.Ar-Ra’d:4]


“Dan Dia telah menundukan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda ( kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”[QS. Al-Jathiyah:13]



“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”[QS.Al Hasyir: 21]



Masalah yang dihadapi manusia adalah hati nurani dikuasai oleh hawa nafsu dan fikiran tidak sejalan dikarenakan kehendak masing-masing, tapi kehendak lebih banyak mengikuti perasaan yang ada dihati yang terdapat hawa nafsu yang tidak baik. Sehingga hati memiliki pola pikirnya sendiri yang sewaktu-waktu menang kehendak oleh fikiran berlogika. Bagaimana kita sebagai manusia harus menghilangkan penyakit hati ini.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat berakal dengannya.” (QS. Al-Hajj: 46)


“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang- orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”[QS.Al-A’raf:176]



“Dan apabila diturunkan suatu surat maka di antara mereka ada yang berkata: ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah iman dengan surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman maka surat ini menambah iman sedang mereka merasa gembira. Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka di samping kekafiran dan mereka mati dalam keadaan kafir.”[QS.At-Taubah:124-125]


Untuk menjadikan satu kesatuan antara hati nurani dan fikiran untuk melawan hawa nafsu adalah berprasangka baik kepada Allah SWT, perbanyakan ibadah dan menjauhi larangan-Nya supaya hawa nafsu dapat dikendalikan oleh hati nurani dan fikiran.


Waassalamu’alaikum Warahmatullaahi ­Wabarakaatuh.