Tidak Ada Manfaat Meniru Hal Buruk


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.


Kebayakan dari kita meniru orang lain agar kita bisa menjadi seperti orang itu. Kita meniru sesuatu karena semua orang menirunya, padahal kita tidak tau apa dampak dari kita meniru tanpa didasari iman kepada Allah Azza Wazala. Ada beberapa orang bersaing untuk mengetahui siapa yang paling populer dikalangan manusia atau ingin dilihat dan diakui semua orang tentang keberadaannya dibandingkan orang lain. Mereka rela mengorbankan dan menghabiskan hartanya, waktunya, kesehatannya, bahkan orang lain bisa ikut menjadi korban. Dengan begitu mereka merasa bangga dengan apa yang dilakukannya, hanya demi kepuasan saja yang mendatangkan kerugian buat diri sendiri dan orang lain


Perkara lainya adalah makan-makan yang mewah yang menunjukan status derajat yang lebih tinggi diantara yang lainnya tanpa memikirkan saudara-saudaranya, tetangga-tetangganya, dan orang-orang yang kelaparan. Mereka telah berlebih-lebihan dalam bergaya hidup, padahal Allah SWT tidak meyukai orang yang melampaui batas. Mereka lupa akan suatu masa dimana semua perbuatan-perbuatan kita akan di hisab untuk dimintai pertanggung jawaban tanpa meninggalkan satu titikpun. Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah SWT, mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya serta menahan hawa nafsunya, maka syurga tempat tinggalnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.[QS.Al-An`aam:141]

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.[QS.Al-A’raaf:31]

’’Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. [QS.Muhammad:36]


Pada zaman yang semua masa peradaban manusia berada pada puncaknya saat ini. Seharusnya kita memiliki pemikiran dan akhlak yang lebih baik dari masa-masa peradaban manusia sebelumnya. Bukannya malah kembali mengulang kembali kesalahan-kesalahan yang diperbuat pada masa lalu yang sebagai dari mereka telah binasa akibat perbuatan-perbuatan mereka yang melampaui batas.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”[QS. Al Maa’idah:77]

“Dan berapa banyaknya umat-umat yang Telah kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, Maka mereka (yang Telah dibinasakan itu) Telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.”[QS.Qaaf:36-37]

"Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)". [Al A'raf/7:64]


Janganlah kita tertipu pada tipu daya setan serta hawa nafsu yang tidak baik. Seperti halnya pada anak remaja zaman sekarang, menganggap pacaran adalah hal yang wajar. Lalu orang yang tidak memiliki pacar direndahkan sebagai julukan “Jones” atau “Tidak laku”. Padahal sesuatu hal pacaran itu adalah mendekati zina yaitu dosa besar. Mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya? Kebanyakan remaja sekarang lebih memilih mengikuti budaya barat yang tidak mengenal ajaran Agama Islam sejak mereka lahir. Bersentuhan dengan lawan jenis sudah hal yang biasa pada zaman sekarang. Tidaklah pantas seorang muslim sejak lahir memperkarakan hal pacaran itu sebagai sesuatu yang ringan padahal itu sesuatu yang berat disisi Allah SWT. 


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”[QS.Al-Israa’:32]

“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.”[QS.An-nur:15]

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”[QS.Al-A’raaf:96]


Dalam Islam hanya diperbolehkan Ta’aruf atau pengenalan. Bila seorang Laki-laki dan perempuan sudah merasa cocok sama pasangannya, lalu sudah balig dan sudah siap lahir dan batin maka segeralah menikah untuk menghindari fitnah. Itulah adalah lebih baik dari pada hanya bermain-main dalam suatu hubungan yang tidak jelas mau dibawa kemana seperti halnya pacaran yang menimbulkan kerugian antara pasangan.

Banyak kerugian ketika hanya mengikuti hawa nafsu saja. Ketika akal dan hati nurani tidak bisa lagi mengendalikan hawa nafsu maka setiap perbuatan yang salah ataupun dosa-dosa kecil dan besar sekalipun dianggap biasa aja. Nauzubilah. Justru tekanan hidup lebih berat karna memikirkan hal-hal dan kata-kata orang lain yang tidak baik. Orang-orang pintar butuh ilmu untuk dunia dan orang-orang yang beriman butuh ilmu untuk akhirat. Lebih baik kita menahan diri dari hawa nafsu yang sementara didunia dari pada kita menahan siksa selama-lamanya diakhirat.


Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment