Agama Islam Tidak Mengenal Perayaan Tahun Baru Masehi


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu.

Siapa yang tidak mengenal Tahun Baru Masehi Tanggal 1 Januari? Hampir semua orang di belahan dunia manapun mengenal tahun baru masehi tersebut pada abad ini. Perayaan tahun baru masehi ini datang dari budaya kaum nashrani di timur dan barat. Perayaan ini pertama kali dirayakan oleh orang-orang romawi. Awal masuk tahun baru masehi ini adalah bulan januari. Kata januari berasal dari kata Januarius, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua yang satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga disimpulkan dewa janus ini sebagai gerbang menuju tahun yang baru.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Hari kiamat tak bakal terjadi hingga umatku meniru generasi-generasi sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, seperti Persi dan Romawi?” Nabi menjawab: “Manusia mana lagi selain mereka itu?”[HR. Bukhari no.7319]

Berbagai perayaan di selenggarakan dengan megah dan mewah demi perayaan ini. Yang paling dominan dari perayaan ini adalah banyaknya terompet yang saling bersahutan dan kembang api yang saling bertebaran dilangit bumi sepanjang malam sebelum dan sesudah memasuki tahun baru masehi. Tujuan merayakan tahun baru masehi adalah untuk bersenang-senang untuk menyambut tahun yang baru.

Penyimpangan-penyimpangan banyak terjadi di perayaan tahun baru masehi seperti berpesta minuman keras, seks bebas, mengotori lingkungan, tidak berbagi kepada yang orang membutuhkan tapi malah berkumpul mentraktir teman-teman, membuat kerusakan pada tanaman-tanaman, membuat macet jalan raya dan berani membuat tapi tidak berani bertanggung jawab. Kebayakan mereka isi dengan melakukan hal maksiat.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya."[QS.Al-Furqan:72]

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.”[HR. Abu Daud]


Dalam Agama Islam kita diajarkan untuk selalu bersyukur dalam berbagai peristiwa dan senantiasa berdo'a agar Allah SWT memberikan karunia-Nya yang terbaik kepada kita untuk masa-masa yang akan datang. Menjadi orang yang berguna dan selalu bertakwa kepadan-Nya, Aamiin. Apakah kita di tahun sebelumnya sudah melakukan hal-hal yang baik? atau apakah kita banyak melakukan kesalahan-kesalahan ditahun sebelumnya dan akan mengulanginya lagi ditahun yang akan datang?. Yang terpenting dari sebuah hadiah bukan bungkusnya tapi isinya, walaupun bungkusnya terlihat mewah tapi didalamnya bukan sesuatu yang tidak berharga atau tidak ada apa-apanya didalamnya untuk apa kita menerimanya, sedangkan bungkus yang sederhana tapi didalamnya ada yang sesuatu yang teristimewah.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (rahasia), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu..”[QS.Al-Mumtahanan: 1]

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Saya mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari raya, yang kalian jadikan sebagai waktu untuk bermain. Padahal Allah telah menggantikan dua hari raya terbaik untuk kalian; idul fitri dan idul adha.”[HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Nasa’i].

Bagi orang Islam hari raya yang mereka kenal adalah Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Tidak ada penambahan lagi, jikalau ada pasti ada di dalam Al-Qur'an dan Shahih Hadits. Untuk kita bagi seorang muslim yang taat kita membiarkan mereka kaum non-muslim merayakannya dan melarang orang-orang Islam untuk merayakannya.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh


No comments:

Post a Comment