Urusan Ibadah Pandangan Ke Atas


Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabaraakatu

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [QS.Adz-Dzaariyaat:56-58].


Ibadah dalam Agama Islam adalah melakukan segala sesuatu karna mengharapkan ridho Allah SWT untuk mendapatkan keuntungan yaitu pahala yang akan dibawa ke alam akhirat. Tidak benar bila seseorang melakukan ibadah digunakan untuk mencari keuntungan dunia. Apalagi sebagian dari orang-orang Islam yang mengerti ilmu Agama justru berharap uang dari ilmu Agama yang diberikan serta dalam pelaksanaan dakwah/menyiarkan Agama Islam. Sungguh sangat berdosa apabila ilmu Agama Islam di komersilkan untuk mencari keuntungan dan menambah hartanya dari menjual Ilmu Agama untuk materil dunia. Nauzubilah.




Tidak heran di zaman yang segala keperluan yang kita butuhkan sudah tersedia dengan mudah. Seperti makanan pokok, baju, tempat tinggal, dan kebutuhan primer lainnya serta tambahan kebutuhan di era teknologi maju sekarang ini yaitu handphone yang hampir semuanya terpenuhi. Lanjut dengan kendaraan pribadi, aksesoris, perhiasan, dan kebutuhan sekunder lainnya yang semua orang ingin mencapainya.

Bila dilihat dari beberapa aspek kehidupan seseorang akan berlomba-lomba memperbaiki nasib hidupnya menjadi lebih baik. Namun ada sesuatu yang jarang diperhatikan setiap orang yaitu memperbaiki kualitas Ibadahnya. Kebanyakan orang merasa tidak peduli dengan urusan ibadahnya. Orang-orang tersebut tidak merisaukan amal-amalnya yang akan dibawanya kelak diakhirat sebagai harta yang membawa kepada keabadian sejati.

Dalam beberapa kasus dari remaja sampai dengan dewasa mereka lebih sibuk nongkrong dengan temannya, banyak bermain game, liburan, pacaran/chatingan, bersosial media, mengerjakan hobi, ke tempat wisata, dan bekerja. Mereka lebih mengutamakan urusan dunia yang isinya hanya bersenda gurau dari pada kualitas Ibadah mereka yang semakin jauh dari kata sempurna. Sadar atau tidaknya mereka seperti mempermainkan urusan ibadah yang seharusnya penting bagi mereka. Mereka ingin terlihat hebat dan memandang kehidupan dunia ini sebagai tujuan utama. Seperti contoh berikut;
- Bila temen punya handphone baru lantas mereka membeli yang terbaru dari versi temennya. Padahal uangnya untuk keperluan yang lebih membutuhkan atau kita sampai kredit untuk membelinya.
- Bila temen ngajak nonton konser/ngumpul ketempat tongkrongan bahkan apabila kita mengajak mereka sampai kita bayarin temen-temen kita ini dan dibela-belain dateng. Padahal Adzan panggilan sholat sudah berkumandang, tapi mereka memilih buru-buru ke tempat tongkrongan dari pada menunaikan sholat terlebih dahulu. Astagfirullah.
- Bila orang-orang yang pergi keluar negeri dengan biaya yang cukup mahal hanya untuk liburan, membeli barang-barang mewah, dan kesenangan lainnya. Kita-pun membangga-banggakan itu dan berharap seperti mereka. Padahal biaya Haji/umrah-pun sangat penting bila kita mampu bahkan sampai seseorang menabung bertahun-tahun untuk pergi ke tanah suci.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan jatahmu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah kamu kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”[QS.Al-Qashash: 77]


Sekarang lihat-lah orang-orang beriman yang berlomba-lomba dalam urusan Ibadah. Mereka siang dan malam sibuk memperbaiki urusan Ibadahnya. Mereka selalu mencari-cari ilmu Agama dimasjid-masjid dalam perkumpulan majelis ilmu atau dengan mendengar tausiah dari guru-guru yang didatangkan ke masjid kita atau kita datang ke masjid beliau. Mereka menyebarkan ilmunya dan menerapkan dikehidupan sehari-hari. Tidak terbesit dalam hati dan pikiran mereka hanya untuk hal-hal yang tidak membawa manfaat sedikitpun. Didalam hati mereka sudah tertanam keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Seperti contoh berikut;

- Bila teman sudah mengahafal satu surah Al-Qur'an, maka kita pun akan membalapnya dengan mengahafal 2 atau 3 surah Al-Qur'an.
- Bila teman sudah datang terlebih dahulu untuk Adzan Magrib, maka kita akan menunggu dimasjid sampai waktu Adzan Isy'a.
- Bila teman kita dan kita sedang sibuk atau ditempat keramaian lalu Adzan panggilan Sholat, maka ajaklah mereka bergegas mencari masjid/mushola untuk menunaikan segera Sholat berjamaah yang telah diwajibkan. Kita akan merasa tidak tenang apabila belum melakukan sholat dan merasa ada yang kurang dalam sholat kita apabila tidak sholat berjamaah. Satu rakaat sholat sangat berharga jika dibandingkan dengan bumi dan seiisinya. Janganlah kita meninggal dalam keadaan menunda-nunda atau melalaikan sholat. Nauzubilah.


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”[QS.Al Baqarah:186]

Sangat diwajibkan bagi seorang muslim yang sudah balig lebih memandang keatas dalam urusan Ibadah terutama sholat 5 waktu. Sudah seharusnya kita terus meningkatkan kualitas ibadah kita dan merasa iri apabila ibadah kita lebih sedikit dan kurang sempurna dari pada orang lain. Perbanyak mencari tau dan memperdalam tata cara ibadah yang benar dan share kepada teman-teman kita pengetahuan tentang Agama berdasarkan ilmu yang telah ada di dalam Al-Qur'an dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu menjaga ibadah kita dan diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam menjalankannya. Aamiin.

Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment